Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Polisi Bubarkan Kuda Lumping di Banjarnegara, Bupati Sebut Hoaks dan Aparat Provokatif

Kompas.com - 15/06/2021, 10:22 WIB
Iqbal Fahmi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com – Baru-baru ini media sosial diramaikan oleh sebuah video pembubaran pentas kuda lumping yang dilakukan oleh Polres Banjarnegara.

Dalam video yang berdurasi hampir dua menit tersebut, terlihat suasana ramai di sebuah lapangan yang diduga berada di Desa Limbangan, Kecamatan Madukara, Banjarnegara.

Sebuah tenda bahkan sudah berdiri lengkap dengan set gamelan, sound sistem dan sejumlah kursi.

Baca juga: 57 Santri di Banjarnegara Positif Covid-19

Beberapa warga terlihat kecewa dan terpaksa pulang karena pihak kepolisian membubarkan acara dengan pengeras suara yang ada di panggung.

Dalam aksi pembubaran tersebut, polisi menyebutkan bahwa kasus Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara sudah sangat mengkhawatirkan.

"Saat ini Covid-19 di Banjarnegara kenaikannya 150 persen, 250 orang dalam perawatan, yang meninggal 192 orang. Mohon bantuannya demi keselamatan kita semua, untuk kembali ke kediaman masing-masing," katanya.

Menanggapi video tersebut, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono membuat klarifikasi.

Dia merasa tidak sepakat dengan tindakan dan informasi yang dilakukan oleh anggota kepolisian saat pembubaran massa.

"Telah terjadi pembubaran massa pentas seni kuda lumping diinformasikan terjadi pada Sabtu (12/6/2021) sore, di Desa Limbangan dan Kutayasa. Aparat Polri menyampaikan pidatonya saat di Limbangan kalau ada kenaikan 150 persen, dan pada hari ini terpapar Covid-19 250 orang, meninggal dunia ada 192 orang, itu saya nyatakan tidak benar, hoaks dan itu kalimat provokatif," katanya.

Baca juga: 47 Warga Positif Covid-19, Padukuhan Klaster Hajatan di Gunungkidul Lockdown


Namun, Bupati membenarkan tentang angka kasus Covid-19 yang mencapai 250 per hari Minggu (13/6/2021).

"Yang dirawat di rumah sakit itu hanya 79 orang, ada yang di RSI, PKU, Emanuel dan Rumah Sakit Umum, sedangkan sisanya karantina mandiri, jadi totalnya benar ada 250 orang," sambungnya.

Sedangkan untuk data 192, Ia menjelaskan, angka tersebut merupakan data kematian dari awal Maret 2020 sampai Juni 2021.

"Jadi 192 meninggal dunia itu selama 15 bulan kurun waktunya. itupun ada komorbidnya semua, ada penyakit bawaan seperti serangan jantung, tipus, ada yang kena demam berdasar, gagal ginjal, sakit sesak nafas, itu semua dikategorikan covid," jelasnya.

Sementara dengan kenaikan kasus Covid-19 di Banjarnegara yang disebut mencapai 150 persen, Budhi menampik informasi tersebut dan menganggap itu adalah hoaks.

"Dari jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara yang ada 1.050.000, jadi kalau dihitung prosentase rata-rata selama satu bulan yang meninggal ada 13 orang, itu berarti cuma 0,001 persen," tegasnya.

Di akhir klarifikasinya, Budhi mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai Covid-19 dan terus menerapkan protokol kesehatan.

"Jangan takut, terus semangat, gunakan masker, cuci tangan, jaga jarak. Tetap ikuti ppkm mikro sesuai yang sudah jelas dari pusat, yaitu menteri dalam negeri," pungkas Bupati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com