Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oplos Minuman dengan Disinfektan, Seorang Napi Tewas, 20 Dirawat di RS

Kompas.com - 13/06/2021, 12:58 WIB
Abba Gabrillin

Editor

BADUNG, KOMPAS.com - Kasus keracunan terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Seorang napi perempuan tewas akibat keracunan.

Sementara 20 napi lainnya yang juga keracunan, harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Tidak Sembarangan, Begini Cara Pemindahan 2 Gajah dari Bali ke Lembang

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan Lili mengatakan, kasus ini terjadi pada Kamis (10/6/2021).

"Bermula hari Kamis pagi kemarin, beberapa WBP ke klinik menyampaikan sakit perut. Dokter Lapas menyampaikan ke kami ada WBP mengeluh sakit perut dan muntah-muntah. Dokter lapas pun curiga," ujar Lili seperti dikutip dari Tribun Bali, Minggu (13/6/2021).

Kemudian, menurut Lili, pada pukul 13.00 WITA, ada beberapa warga binaan yang kembali ke dokter.

"Mereka mengaku minum disinfektan dicampur dengan sari buah rasa jeruk," kata Lili.

Baca juga: 30 Napi di Lapas Sarolangun Positif Covid-19

 

Mendengar pengakuan itu, pihak Lapas langsung mengambil tindakan dengan membawa para napi ke Rumah Sakit Sanglah untuk mendapat perawatan.

"Awalnya ada 4 orang yang kami bawa ke RS Sanglah. Kami bawa sekitar jam 13.15 WITA untuk cepat ditindaklanjuti. Malam harinya, dari 4 orang itu, 2 kondisinya menurun, kritis dan jam 05.00 subuh, 1 orang meninggal," kata Lili.

Setelah 1 orang napi meninggal, menurut Lili, para napi lainnya yang merasa resah akhirnya mengakui telah ikut minum minuman oplosan tersebut.

Tak berapa lama kemudian, mereka mengeluh sesak napas.

Adapun napi perempuan yang meninggal dunia berinisial RT (25), warga Jakarta yang terlibat kasus narkotika.

RT divonis 5 tahun penjara, dan kini sudah menjalani 2 tahun masa pidana.

"Kami juga sudah informasikan ke pihak keluarga," kata Lili.

Lili bersama petugas Lapas lainnya kemudian mencari tahu alasan para napi mengonsumsi cairan disinfektan oplosan itu.

"Saya tanya ke mereka kenapa minum cairan ini. Mereka mengaku, karena saat hidup di luar lapas sudah terbiasa minum. Sementara di lapas ini bersih dari narkoba. Jadi mereka diduga dengan segala cara bagaimana biar bisa mabuk dan berpesta. Mereka tidak menyangka yang mereka minum itu disinfektan. Dipikirnya mungkin alkohol," ucap Lili.

Lili memastikan bahwa pengawasan sudah dilakukan dengan sangat ketat.

Diduga, para narapidana mendapatkan disinfektan dengan cara mencuri saat melakukan kegiatan bersih-bersih.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun Bali dengan judul: Oplos Minuman Rasa Jeruk dengan Disinfektan, 1 Napi Wanita di Bali Tewas, 20 Lainnya Dirawat di RS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com