Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Beta 2 Kali Gagal Berangkat Haji, Sudah 10 Tahun Menanti hingga Telanjur Beli Suvenir

Kompas.com - 04/06/2021, 16:08 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Beta Wiludjeng hanya bisa pasrah usai mengetahui kebijakan pemerintah membatalkan pemberangkatan jemaah haji periode 2021 melalui media massa.

Karena pembatalan itu, wanita berusia 64 tahun itu kembali harus menunda melaksanakan rukun Islam ke-5 tersebut.

Beta mengaku, penantiannya agar bisa menunaikan ibadah haji sudah cukup lama. Ia sudah mendaftar sejak 2011.

Pada 2020, ia sebenarnya sudah mendapatkan kursi dan siap berangkat. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara di dunia mengharuskan dirinya menunda rencana beribadah di Tanah Suci.

Beta telah menanti selama 10 tahun agar bisa berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji.

Baca juga: Kronologi KKB Tembak Mati Seorang Warga di Puncak, Korban Sempat Teriak Ampun Komandan

Ia mengaku sempat optimistis bisa berangkat tahun ini, setelah melakukan vaksinasi Covid-19.

Namun, harapannya kini pupus dan kembali harus menunggu untuk bisa berangkat haji di tahun berikutnya.

"Saya daftarnya (haji) tahun 2011. Waktu itu saya daftar Rp 25 juta, baru dapat kursi dan berangkat tahun 2020, tapi batal. Ini (tahun 2021) kembali batal, jadi sudah 10 tahun (masa tunggu antrean haji)," kata Beta kepada wartawan, Jumat (4/6/2021).

Meski demikian, Beta mengaku ikhlas dengan keputusan pemerintah.

Ia menyadari kondisi saat ini belum memungkinkan karena pandemi Covid-19 juga tak kunjung usai.

 

Beta meyakini calon jemaah lain yang dijadwalkan berangkat tahun ini bisa memaklumi dan menghormati keputusan pemerintah tersebut.

Beta menilai, keputusan pemerintah itu diambil untuk kebaikan bersama, yakni mengutamakan kesehatan masyarakat.

"Kita manut, memang kondisinya kayak gini (pandemi Covid-19). Harus ikhlas, kalau kecewa ya tidak," tutur Beta.

Kendati tak menaruh kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah, Beta mengaku tetap sedih karena kembali gagal berangkat haji.

Baca juga: Seandainya Tahun Ini Tetap Berangkat di Tengah Pandemi, Mungkin Saya Pilih Mundur

Ia hanya bisa bersedih menatapi gambar ka'bah yang ada di setiap tayangan ponsel pintar dan layar televisi.

Telanjur beli suvenir haji

Warga Gunungsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, itu juga telanjur membeli aneka suvenir yang akan dibagikan kepada tetangga dan kelompok pengajian.

Pernak-pernik khas musim haji itu telanjur dibeli sejak 2020, mulai dari sajadah, kerudung, hingga karpet khas timur tengah.

 

Dengan kebijakan pembatalan pemberangkatan haji pada tahun ini, Beta sudah dua kali gagal berangkat haji.

"(Keberangkatan 2020) ditunda, katanya berangkat (haji 2021), tapi ya batal (kembali). Sudah beli semua, termasuk oleh-oleh (yang dibeli sejak tahun 2020)," ucap Beta.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan membatalkan keberangkatan jemaah Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji 1442 Hijriah/2021 Masehi.

Baca juga: Cerita Pasutri di Bali, Batal Berangkat Haji Dua Kali karena Pandemi: Ini Semua Skenario Allah

"Menetapkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriah atau 2021 Masehi bagi warga negara Indonesia yang menggunakan kuota haji Indonesia dan kuota haji lainnya," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi persnya yang disiarkan secara daring, Kamis (3/6/2021).

Plt Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur M Nurul Huda meminta jemaah haji dari wilayah itu tetap sabar. Menurutnya, dalam agama Islam, menjaga keselamatan merupakan hal yang lebih penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com