Karena pembatalan itu, wanita berusia 64 tahun itu kembali harus menunda melaksanakan rukun Islam ke-5 tersebut.
Beta mengaku, penantiannya agar bisa menunaikan ibadah haji sudah cukup lama. Ia sudah mendaftar sejak 2011.
Pada 2020, ia sebenarnya sudah mendapatkan kursi dan siap berangkat. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara di dunia mengharuskan dirinya menunda rencana beribadah di Tanah Suci.
Beta telah menanti selama 10 tahun agar bisa berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji.
Ia mengaku sempat optimistis bisa berangkat tahun ini, setelah melakukan vaksinasi Covid-19.
Namun, harapannya kini pupus dan kembali harus menunggu untuk bisa berangkat haji di tahun berikutnya.
"Saya daftarnya (haji) tahun 2011. Waktu itu saya daftar Rp 25 juta, baru dapat kursi dan berangkat tahun 2020, tapi batal. Ini (tahun 2021) kembali batal, jadi sudah 10 tahun (masa tunggu antrean haji)," kata Beta kepada wartawan, Jumat (4/6/2021).
Meski demikian, Beta mengaku ikhlas dengan keputusan pemerintah.
Ia menyadari kondisi saat ini belum memungkinkan karena pandemi Covid-19 juga tak kunjung usai.
Beta meyakini calon jemaah lain yang dijadwalkan berangkat tahun ini bisa memaklumi dan menghormati keputusan pemerintah tersebut.
Beta menilai, keputusan pemerintah itu diambil untuk kebaikan bersama, yakni mengutamakan kesehatan masyarakat.
"Kita manut, memang kondisinya kayak gini (pandemi Covid-19). Harus ikhlas, kalau kecewa ya tidak," tutur Beta.
Kendati tak menaruh kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah, Beta mengaku tetap sedih karena kembali gagal berangkat haji.
Ia hanya bisa bersedih menatapi gambar ka'bah yang ada di setiap tayangan ponsel pintar dan layar televisi.
Telanjur beli suvenir haji
Warga Gunungsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, itu juga telanjur membeli aneka suvenir yang akan dibagikan kepada tetangga dan kelompok pengajian.
Pernak-pernik khas musim haji itu telanjur dibeli sejak 2020, mulai dari sajadah, kerudung, hingga karpet khas timur tengah.
Dengan kebijakan pembatalan pemberangkatan haji pada tahun ini, Beta sudah dua kali gagal berangkat haji.
"(Keberangkatan 2020) ditunda, katanya berangkat (haji 2021), tapi ya batal (kembali). Sudah beli semua, termasuk oleh-oleh (yang dibeli sejak tahun 2020)," ucap Beta.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan membatalkan keberangkatan jemaah Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji 1442 Hijriah/2021 Masehi.
"Menetapkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriah atau 2021 Masehi bagi warga negara Indonesia yang menggunakan kuota haji Indonesia dan kuota haji lainnya," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi persnya yang disiarkan secara daring, Kamis (3/6/2021).
Plt Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur M Nurul Huda meminta jemaah haji dari wilayah itu tetap sabar. Menurutnya, dalam agama Islam, menjaga keselamatan merupakan hal yang lebih penting.
https://regional.kompas.com/read/2021/06/04/160834578/cerita-beta-2-kali-gagal-berangkat-haji-sudah-10-tahun-menanti-hingga