Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

66 Pasien Covid-19 dari Kudus Dirujuk ke Rumdin Walkot Semarang dan RSUD Wongsonegoro

Kompas.com - 03/06/2021, 19:38 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat ada 66 pasien Covid-19 dari Kudus, Jawa Tengah, dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro dan tempat isolasi di Rumah Dinas Wali Kota.

"Paling banyak Kudus 66 orang, Demak 46 orang, Grobogan 21 orang, Kabupaten Semarang 18 orang, Kendal 18 orang, dan Pati 14 orang," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam kepada wartawan disela pembukaan vaksinasi drive thru di kawasan Simpang Lima Semarang, (3/6/2021).

Baca juga: Ini Penyebab Kasus Covid-19 Kudus Melonjak hingga Masuk Zona Merah

Dari jumlah pasien Covid-19 yang ditangani di Kota Semarang, kata Hakam, hampir 37 persennya berasal dari luar kota.

"Kalau hari ini 678 (pasien yang dirawat), berarti 428 dari Kota Semarang, luar kota 250 orang, ya hampir 37 persen," kata Hakam.

Hakam menambahkan, pasien Covid-19 dari luar kota yang dirawat paling banyak dari Kabupaten Kudus.

Sebab, Kabupaten Kudus sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Menurut dia, pada prinsipnya Kota Semarang siap membantu penanganan Covid-19 dari daerah sekitar, meski kasus aktif di Kota Semarang juga sedang tinggi.

"Ini kan kasus di Semarang juga naik, tapi kita tetap memberi kesempatan dan bantu, namun kita sesuaikan dengan indikasi kemanusiaan," ujarnya.

Baca juga: Kudus Zona Merah, Ganjar Minta Tempat Tidur dan Isolasi Ditambah

Sementara itu, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang, Susi Herawati menyebut di rumah sakitnya sudah menangani pasien Covid-19 rujukan dari Kabupaten Kudus sejak dari sepekan lalu.

"Saat ini kami menangani pasien dari Kudus ada 27 orang. Mereka kondisinya mulai dari sedang, berat dan kritis," katanya saat dihubungi wartawan.

Susi mengatakan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur ICU di rumah sakitnya mencapai 75 persen. Sedangkan tempat tidur isolasi sudah mencapai 80 persen.

"Total semua dirawat ICU ada 38 orang dari 50 tempat tidur yang kami siapkan. Lalu yang dirawat di ruang isolasi biasa ada 118 orang dari 147 yang kami siapkan," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan menambah tempat tidur agar bisa menampung pasien Covid-19 dari luar daerah Semarang.

"Karena sudah sampai 80 persen akan ada penambahan tempat tidur. Rencana kami akan membuka lagi di Ruang Arimbi. Kita ini sedang persiapkan perbaikan hepa filter. Besok mungkin bisa kita tambahkan 15 tempat tidur lagi," ujarnya.

Selain itu, mobil ambulans di rumah sakitnya juga sudah siap siaga menjemput pasien rujukan dari rumah sakit di Kabupaten Kudus.

"Ambulans dari kami yang akan jemput ke Kudus. Karena ada persoalan di sana nakes banyak juga yang kena (Covid-19) sehingga kita bantu untuk menjemput pasien di rumah sakit yang ada di Kudus," ucapnya.

Saat ini, jumlah tenaga kesehatan penanganan Covid-19 di RSUD KRMT Wongsonegoro ada sebanyak 250 orang yang terdiri dari dokter dan perawat.

"Jumlah dokter spesialis yang terlibat di rumah sakit kami ada dokter penyakit dalam 5 orang, dokter paru 2 orang, dokter jantung 3 orang, anastesi 4 orang, semuanya terlibat," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah Dinas

Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah Dinas

Regional
[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

Regional
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

Regional
Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Regional
Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Regional
Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Regional
ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

Regional
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Regional
Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Regional
Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Regional
Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Regional
Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter 'Water Boombing'

Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter "Water Boombing"

Regional
Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com