Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Bacok Istri dan 2 Tetangga Pakai Parang, Polisi: Pelaku Diduga Stres

Kompas.com - 02/06/2021, 09:14 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Suwito (36), warga Desa Sanggrahan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur diamankan di Mapolsek Gondang.

Suwito ditangkap karena tega membacok Anik Ernawati (31), yang tak lain adalah istrinya sendiri pada Senin (31/5/2021) malam.

Tak hanya itu, pelaku juga membacok dua tetangganya yakni Mustofa (37) dan Eko Santoso (31).

Kapolsek Gondang, AKP Alex Candra mengatakan, pelaku membacok ketiga korban menggunakan bendo atau parang.

Diduga pelaku tega membacok istrinya karena mengalami gangguan jiwa atau stres.

“Jadi pelaku itu diduga sakit jiwa, stres. Sebelum kejadian itu, dua minggu (lalu) dia sudah mengancam-ancam istrinya. Kemudian ada percobaan bunuh diri, tapi bisa dicegah,” ujar Candra kepada Kompas.com, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Kanit Intel di Papua Barat Dianiaya Warga, Bermula Kecelakaan yang Tewaskan ASN

Tidak ada cekcok

Menurut Alex, insiden ini tidak diwarnai percekcokan antara pelaku dengan istrinya.

Namun tiba-tiba saja pelaku membawa parang lalu membacok kepala istrinya. Sang istri yang terkejut kemudian keluar rumah dan meminta bantuan warga.

“Kemudian istrinya ini keluar rumah. Tetangganya itu berusaha membantu, yang namanya Pak Mustofa itu. Itu (Mustofa) dituduh malahan ‘kamu yang merebut istri saya’, (Mustofa) dibacok juga sama pelaku,” tutur Alex.

Mengetahui Mustofa dibacok, Eko Santoso mencoba melerai keributan tersebut.

Akan tetapi, kata Alex, Eko juga dituduh hendak merebut istri pelaku. Pelaku pun membacok Eko hingga diamankan oleh warga setempat.

Baca juga: Seorang ASN Tewas akibat Kecelakaan, Warga Aniaya Kanit Intel dan Rusak Mapolsek Moraid

 

Dalam insiden ini, istri pelaku mengalami luka bacok di kepala sebelah kiri, dengan luka bacokan sekitar lima sentimeter.

Mustofa juga mendapatkan luka bacok di bagian yang sama. Sedangkan korban Eko terkena bacokan di lengan kanannya.

Oleh warga, ketiga korban dilarikan ke Klinik Adi Amerta Gondang.

Baca juga: Bukannya Melerai, Ini yang Dilakukan Suami Saat Istrinya Berkelahi dan Sebabkan Jari Tangan Seorang Ibu Putus

Bukan karena cemburu

Alex memastikan, kasus pembacokan ini tidak dilatarbelakangi masalah asmara. Namun, murni karena pelaku mengalami gangguan jiwa.

“Itu (cemburu) alasan yang enggak jelas. Setiap ketemu sama orang laki-laki dia cemburu, katanya ‘ini mau merebut istri saya’. Sehingga waktu kita periksa pun enggak jelas, melantur sana-sini,” ungkap Alex.

Sementara untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, aparat Polsek Gondang berencana memeriksaan yang bersangkutan ke dokter jiwa.

Bila pelaku dinyatakan sehat, aparat akan memroses kasus tersebut.

“Kalau (pelaku) dinyatakan memiliki gangguan mental ya nanti direhabilitasi,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com