Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMA Negeri 1 Godean Sleman Lakukan Hal Ini agar Siswa Kurang Mampu Lolos Tes UTBK

Kompas.com - 01/06/2021, 18:31 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - SMA Negeri 1 Godean menjadi sekolah yang masuk dalam urutan dua di Kabupaten Sleman dan urutan 15 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan nilai rata-rata Tes Potensi Skolastik (TPS).

Prestasi ini diraih berkat upaya sekolah dan semangat para siswa untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi terbaik.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Godean Anies Rachmania mengatakan, ada 32 siswanya yang masuk perguruan tinggi tanpa melalui tes. Namun masih banyak yang harus berjuang melalui jalur tes.

"Ada 32 anak-anak kami yang masuk tanpa tes, kan masih banyak anak-anak kita yang belum mendapat kesempatan," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Godean Anies Rachmania saat ditemui Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Baca juga: 10 SMA Terbaik di Sleman Berdasarkan Nilai UTBK

Anies Rachmania mengungkapkan, dalam upaya untuk memberikan kesempatan bagi siswa lainya masuk ke perguruan tinggi, sekolah melakukan berbagai upaya.

Salah satunya dengan mengadakan pelatihan mengerjakan soal-soal UTBK.

Sebelum pelatihan, sekolah terlebih dahulu melakukan pendataan kepada para siswa.

Pendataan ini untuk mengetahui siswa-siswa yang belum mengikuti les atau bimbingan belajar di luar.

Terutama para siswa yang tidak bisa ikut les atau bimbingan karena keterbatasan ekonomi keluarga, tetapi mempunyai niat yang kuat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

"Ada anak-anak kami yang tidak mampu untuk ikut di luar seperti bimbingan belajar, les dan sebagainya. Tidak mampu secara finansial, karena keterbatasan ekonomi," urainya.

Melihat kondisi tersebut dan demi memberikan kesempatan yang sama bagi para siswa, sekolah membiayai pelatihan.

Baca juga: Daftar 10 SMA Terbaik di DIY Berdasarkan Nilai Rerata UTBK

Di dalam pelatihan ini, SMA Negeri 1 Godean bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar.

"Kita tawarkan dan yang mendaftar ada 40 an anak yang betul-betul berkeinginan kuat, terus kita undang dari bimbingan belajar. Dibiayai karena sudah dianggarkan dan dibantu oleh komite jadi kolaborasi," tegasnya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pihak sekolah juga berkoordinasi dan izin dengan gugus tugas terkait kegiatan tersebut.

"Kita paling tidak sudah mengusahakan anak-anak yang secara ekonomi keluarga kurang beruntung ini untuk bisa mendapat kesempatan, karena mereka menginginkan juga untuk bisa masuk ke universitas yang bagus. Anak-anak juga sangat antusias," tandasnya.

Bimbingan belajar untuk pelatihan mengerjakan soal-soal UTBK ini dilaksanakan selama tiga minggu. Dalam seminggu ada tiga sampai empat kali pertemuan.

"Selebihnya kalau yang mampu kan mereka bisa les di rumah, bisa les di luar dan sebagainya. Ini bagi anak-anak yang kurang beruntung saja," imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya para guru juga terus memberikan semangat kepada para para siswa, baik melalui chat WhatsApp (WA) maupun saat kegiatan belajar daring. Harapanya semangat belajar para siswa semakin tinggi dan bisa meraih cita-citanya untuk melanjutkan ke keperguruan tinggi terbaik.

"Kemarin kita rapat dengan komite target kita kedepan bisa nomer 1 di Sleman dan masuk ke DIY. Kita harapkan sekolah ini menjadi sekolah yang diperhitungkan," tandasnya.

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengeluarkan data sekolah - sekolah terbaik berdasarkan nilai rata-rata TPS (Tes Potensi Skolastik). Di dalam data LTMPT juga tercantum sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman.

Dari data yang dikeluarkan LTMPT, ini 10 ururan sekolah di Kabupaten Sleman yang memiliki nilai rata-rata TPS (Tes Potensi Skolastik) terbaik.

1. SMA Negeri 1 Kalasan dengan nilai rata-rata TPS 562, 218. SMA Negeri 1 Kalasan menempati urutan 1 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 11 dan nasional 107.

2. SMA Negeri 1 Godean dengan nilai rata-rata TPS 556,286. SMA Negeri 1 Godean menempati urutan 2 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 15 dan nasional 150.

3. SMA Negeri 1 Depok dengan nilai rata-rata TPS 554,776. SMA Negeri 1 Depok menempati urutan 3 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 16 dan nasional 162.

4. SMA Negeri 1 Sleman dengan nilai rata-rata TPS 551,402. SMA Negeri 1 Sleman menempati urutan 4 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 17 dan nasional 185.

5. SMA Kolese De Britto dengan nilai rata-rata TPS 550, 933. SMA Kolese De Britto menempati urutan 5 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 20 dan nasional 193.

6. SMA Negeri 1 Pakem dengan nilai rata-rata TPS 548,058. SMA Negeri 1 Pakem menempati urutan 6 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 23 dan nasional 221.

7. SMA Negeri 1 Mlati dengan nilai rata-rata TPS 537,4. SMA Negeri 1 Mlati menempati urutan ke 7 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 31 dan nasional 348.

8. SMK Negeri 2 Depok dengan nilai rata-rata TPS 534,228. SMK Negeri 2 Depok menempati urutan ke 8 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 33 dan nasional 403.

9. MAN 3 Sleman dengan nilai rata-rata TPS 533,24. MAN 3 Sleman menempati urutan 9 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 36 dan nasional 422.

10. SMA Budi Mulia 2 dengan nilai rata-rata TPS 532, 332. SMA Budi Mulia 2 menempati urutan 10 di Kabupaten Sleman, sedangkan di DIY urutan 37 dan nasional 437.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com