Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ratusan Warga Takalar Kaya Mendadak, Dapat Ganti Rugi Proyek Bendungan hingga Miliaran Rupiah

Kompas.com - 23/05/2021, 22:18 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah warga Desa Kalekomara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mendadak jadi kaya raya.

Pasalnya, mereka mendapatkan ganti rugi uang yang tak sedikit dari pembebasan lahan untuk proyek Bendungan Pamukkulu.

Kepala BPN Kabupaten Takalar Muhammad Naim mengatakan, anggaran ratusan miliar rupiah telah dicairkan untuk memberikan ganti rugi kepada warga.

Oleh karena itu, ia menilai wajar jika warga terdampak menjadi kaya mendadak lantaran proyek bendungan itu.

Baca juga: Terima Rp 1 Miliar, Warga Takalar: Bingung Uang Diapakan, Saya Belikan Mobil dan 2 Motor

Ada satu warga dapat Rp 5 miliar

Naim mengatakan, total warga yang mendapatkan biaya ganti rugi pembebasan lahan tersebut sebanyak 444 orang warga. Adapun anggaran yang telah dicairkan hingga saat ini mencapai Rp 476 miliar.

Dari ratusan warga itu, 10 warga desa di antaranya menjadi miliarder. Bahkan, ada satu warga yang mendapatkan ganti rugi hingga Rp 5 miliar.

"Ada beberapa orang yang menerima miliaran, paling tinggi ada yang Rp 5 miliar. Kalau ratusan juta banyak," katanya.

Dalam proyek pembangunan bendungan itu, kata dia, membutuhkan lahan seluas 593 hektar.

Saat ini lahan yang sudah dibebaskan baru sekitar 269 hektar. Bendungan itu rencananya untuk mengairi proyek pertanian di Kabupaten Takalar dan Gowa.

"Yang telah kami bebaskan sudah 269 hektar dan sisanya akan menyusul pada pembayaran tahap ketiga," jelasnya.

Baca juga: Cerita Warga Ramai-ramai Kaya Mendadak di Takalar, Terima Rp 5 Miliar hingga Beli Motor dan Mobil Sekaligus

Warga bingung gunakan uang

Mendapat uang berlimpah dari ganti rugi pembebasan lahan itu, tak sedikit warga yang justru kebingungan.

Sebab, mereka tak tahu akan digunakan untuk kebutuhan apa dengan uang sebanyak itu.

"Saya terima satu miliar lebih dan saat terima uang saya langsung beli mobil dan dua unit motor karena bingung juga uang sebanyak ini mau diapakan," kata salah seorang warga Harlina (21), Rabu (19/5/2021).

Selain untuk membeli kendaraan, uang tersebut sebagian akan digunakan untuk membeli lahan baru untuk tempat tinggal.

Baca juga: Mendadak Jadi Miliarder, Warga Desa Takalar Tak Tahu Cara Habiskan Uangnya karena Terlalu Banyak

Borong kendaraan

Seorang warga di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan memperlihatkan mobil baru yang baru dibelinya usai menerima uang tunai ratusan juta dari proyek pembebasan lahan Bendungan Pammukulu. Rabu, (19/5/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Seorang warga di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan memperlihatkan mobil baru yang baru dibelinya usai menerima uang tunai ratusan juta dari proyek pembebasan lahan Bendungan Pammukulu. Rabu, (19/5/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com