Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Nota Penjualan Ayam Penyet, Anak Pukul Ayah Kandung hingga Tewas

Kompas.com - 20/05/2021, 15:07 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang anak di Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial SKP (23) memukul ayah kandungnya sendiri, NA (54) hingga tewas.

Peristiwa tersebut terjadi dipicu pertengkaran soal nota penjualan ayam penyet Lamongan.

Korban NA ditemukan tergeletak dengan kondisi babak belur di sekitar SPBU Sriwijaya bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang Mengalami Penurunan

Korban sempat koma saat dirawat di rumah sakit namun meninggal dunia, Senin (17/5/2021).

Mendapati laporan dari warga, polisi melakukan penyelidikan hingga pelaku ditangkap di kediaman neneknya, Kamis (14/5/2021).

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, awalnya polisi mendapat laporan ada temuan orang tergeletak diduga korban kecelakaan.

Setelah didalami ternyata korban penganiayaan.

Pelaku langsung ditangkap di hari yang sama beserta barang bukti.

"Tidak ada alasan pembenaran melakukan kekerasan kepada orang lain apalagi orangtua sendiri," jelas Irwan kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Perkara Sepele, Anak Pukul Ayah Kandung hingga Meninggal Dunia

Dari infromasi yang diperoleh, kejadian berawal saat sang anak meminta nota penjualan kepada ayahnya.

Namun, terjadi salah paham antara keduanya hingga terjadi perkelahian.

Saat itu, korban sempat menarik pelaku lantaran emosi sehingga pelaku membalas dengan pukulan sebanyak dua kali di bagian wajah hingga korban terjatuh.

Setelah itu, pelaku sempat menendang kepala korban sebanyak tiga kali sebelum akhirnya kabur.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com