Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Bahasa Inggris Saat Berdebat dengan Polisi, Ibu-ibu Pedagang Ini Ternyata Belajar dari Turis

Kompas.com - 20/05/2021, 10:33 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu pedagang di Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah, terlibat debat dengan polisi saat petugas membubarkan kerumunan.

Uniknya, pedagang yang diketahui bernama Riam atau sering disapa Inaq Unggul (Ibu Unggul) itu berdebat menggunakan bahasa Inggris.

Ternyata Inaq Unggul belajar bahasa asing di jalanan.

Warga Desa Kuta, Lombok Tengah, itu belajar dari sejumlah turis asing yang berbelanja di lapaknya.

"Belajar dulu di sini, saya dengar aja turis asing itu ngomong, terus saya coba ngomong-ngomong, tawarkan dagangan saya pakai bahasa Inggris " kata Unggul saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Video Viral Seorang Pedagang Menolak Diusir, Berdebat Pakai Bahasa Inggris dengan Polisi

Video viral

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video

Dalam video viral berdurasi 30 detik itu, Unggul yang mengenakan jilbab biru dan sarung hijau menyampaikan kalimat panjang dalam bahasa Inggris sembari mendekati polisi dan menantang untuk difoto.

Sementara polisi yang menggunakan pengeras suara tetap meminta Unggul untuk pulang.

"Saya ndak pulang, Nak," kata ibu itu sambil melambaikan tangan ke polisi.

Menurut Unggul, peristiwa itu direkam di Pantai Kuta pada Minggu (16/5/2021).

Dia merasa kesal karena saat libur Lebaran itulah momentum dirinya bisa mengais rezeki lebih banyak.

"Bagaimana saya pulang, tidak ada untuk beli beras, sawah ndak ada, gunung ndak ada, apa kita untuk makan," kata dia.

Baca juga: Polisi Menyamar Jadi Pembeli, Ungkap Aksi Dokter S, Sarjana Pendidikan Agama yang Racik Obat Tanpa Resep

 

Pendapatan menurun

Menurutnya, pendapatan selama pandemi Covid-19 menurun drastis dari sebelumnya.

Dahulu Unggul bisa sehari memperoleh Rp 800.000, tetapi sekarang hanya Rp 50.000 sampai Rp 100.000.

Dia mengaku sudah lebih dari 10 tahun berjualan mi instan, nasi bungkus, kopi, serta beberapa minuman dan makanan ringan di Kuta Mandalika.

"Saya sudah lama jualan di pinggir pantai, terus diusir kita sekarang, bagaimana untuk penghidupannya kita," kata Unggul.

Baca juga: Toko Obat Dokter S yang Ternyata Sarjana Pendidikan Agama, Laris dan Populer di Kalangan Warga Desa

Secara terpisah, Kapolsek Kuta Iptu Fajri mengatakan, polisi saat itu hanya melaksanakan tugas untuk mengamankan obyek wisata dari potensi penyebaran Covid-19.

Petugas saat itu meminta masyarakat tidak berkerumun dan meminta pedagang dan pengunjung membubarkan diri.

"Itu dalam rangka imbauan pembubaran kerumunan guna memutus rantai penyebaran Covid-19," kata Fajri lewat pesan singkat.

"Kami setiap hari mengimbau kepada seluruh msyarakat dan wisatawan agar mematuhi protokol kesehatan, sehubungan juga arah dari Bapak Presiden untuk kawasan wisata sangat dijaga ketat prokesnya," kata Fajri.

(KOMPAS.COM/Idham Khalid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com