Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Baru di Malang, 22 Warga Positif Covid-19, Diduga Berasal dari Aktivitas di Masjid

Kompas.com - 17/05/2021, 18:47 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Klaster baru sebaran Covid-19 muncul di Kota Malang. Sebanyak 22 warga di RW 9 Kelurahan Tlogomas terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Nur Widianto mengatakan, sebelumnya ada 18 orang yang diketahui positif terinfeksi Covid-19.

Kemudian, berdasarkan tracing hari ini terdapat tambahan empat orang yang terkonfirmasi menderita Covid-19.

"Sampai sekarang jumlahnya 22 orang. Tadi (pagi) itu ada tambahan tiga orang, lalu siang sampai sore tambah satu sehingga menjadi 22 orang," katanya melalui sambungan telepon, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Tenggelam dan Hilang Sehari, Pelajar SD Ini Ditemukan Selamat Berkat Berpegangan pada Akar Pohon

Klaster masjid

Sementara itu, klaster sebaran Covid-19 itu diperkirakan berasal dari aktivitas di Masjid Al Waqar yang ada di lingkungan itu.

Pihak kelurahan telah meminta supaya shalat jemaah di masjid tersebut ditiadakan selama 14 hari, sejak Sabtu (15/5/2021) lalu.

Dugaan itu muncul lantaran warga yang terdeteksi pertama kali terkonfirmasi Covid-19 merupakan warga yang aktivitasnya hanya ke masjid tersebut.

"Jadi yang pertama teridentifikasi memang warga yang aktivitasnya sehari-hari tidak kemana-mana, hanya dari rumah ke masjid, gitu aja," katanya.

Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan pusat klaster sebaran Covid-19 tersebut.

"Kita belum bisa memastikan, yang pasti aktivitas dari penderita awal di wilayah itu seperti itu aktivitasnya," katanya.

Baca juga: Digugat Anak Kandungnya karena Jual Lahan Warisan untuk Bayar Utang, Ibu: Kok Bisa Berhati Seperti Itu

Ilustrasi virus corona (Covid-19)KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi virus corona (Covid-19)

Dirawat di RS dan isolasi mandiri

Dari 22 orang tersebut, sebanyak 19 orang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Malang. Sedangkan tiga orang lainnya masih menjalani isolasi mandiri.

Meski begitu, pihaknya tetap mengupayakan supaya tiga orang tersebut mau dibawa ke rumah sakit. Menurutnya, isolasi mandiri rentan terhadap penularan virus.

"Tadi Pak Wali (Wali Kota Malang Sutiaji) menitipkan pesan kepada Bu Lurah, Pak Camat dan Kepala Puskemas untuk melakukan pendekatan. Karena meski isolasi mandiri, tetap akan memunculkan kerentanan," katanya.

Wali Kota Malang Sutiaji meminta jajarannya untuk mendeteksi awal mula munculnya klaster tersebut.

"Saya minta melalui Dinas Kesehatan untuk mencari penyebab awalnya dari mana. Karena menurut saya penting supaya ini tidak terjadi transmisi penularan kepada yang lain. Sama nanti dilaporkan jenis mutasinya yang mana, virusnya yang mana sehingga kita nanti mampu mendeteksi. Saya tidak ingin nanti ada klaster-klaster yang berlebihan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com