Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kisah Petasan Membawa Petaka Jelang Lebaran, 6 Tewas

Kompas.com - 13/05/2021, 17:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Beberapa hari ini, kabar soal ledakan petasan sering terdengar. Kasus-kasus tersebut memiliki kemiripan: meledak saat diracik.

Akibatnya, enam orang kehilangan nyawanya. Seluruhnya merupakan peracik. 

Selain itu, tiga insiden ledakan petasan ini terjadi jelang momen Lebaran.

Saking kuatnya daya ledak, rumah yang dijadikan tempat meracik petasan mengalami kerusakan parah.

Dari penelusuran Kompas.com, tragedi ledakan petasan ini tersebar di tiga daerah, yakni Tulungagung, Kediri, dan Kebumen.

Baca juga: 2 Orang Tewas, 7 Luka-luka akibat Ledakan Saat Meracik Petasan di Tulungagung

Ledakan petasan di Tulungagung

Unit Identifikasi Satreskrim Polres Tulungagung Jawa Timur, melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ledakan mercon yang menewaskan Dua warga.SLAMET WIDODO Unit Identifikasi Satreskrim Polres Tulungagung Jawa Timur, melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ledakan mercon yang menewaskan Dua warga.

Mohammad Asrori (25) dan Mohammad Nuzul Ilham (21) tewas dalam insiden ledakan petasan pada Senin (10/5/2021) malam.

Peristiwa memilukan ini terjadi di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kepala Kepolian Sektor Rejotangan AKP Heri Purwanto menuturkan, petasan tersebut diduga meledak saat diracik.

“Diduga petasan berukuran besar ini nantinya diledakkan saat Lebaran. Kami masih lakukan penyelidikan terkait penyebabnya,” tuturnya, Selasa (11/5/2021).

Selain membuat dua orang meninggal, ledakan ini juga melukai tujuh warga lainnya.

Ledakan juga membuat rumah kosong yang dijadikan tempat meracik petasan mengalami kerusakan.

“Kondisi lokasi meracik petasan porak-poranda, dan amankan barang bukti beberapa petasan yang sudah jadi, bubuk bahan petasan, serta barang bukti lainnya,” ujar Heri.

Baca juga: Petasan yang Dibuat Tiba-tiba Meledak, Nadhif Tewas

 

Ledakan petasan di Kediri

Ilustrasi ledakan.Shutterstock Ilustrasi ledakan.

Pria bernama Nadhif (27), warga Dusun Sumberejo, Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kehilangan nyawa akibat petasan yang diraciknya meledak.

Rabu (12/5/2021), Nadhif sedang membuat petasan di rumahnya.

"Lalu tiba-tiba meledak," terang Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kediri Iptu Riskika Atmadha, saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: Rumah Peracik Petasan Meledak, 3 Orang Tewas, 5 Luka-luka

Riskika menuturkan, pihaknya belum mengetahui ukuran maupun jenis petasan yang dibuat oleh Nadhif.

"Kalau ukuran petasan, masih dalam pemeriksaan," ucapnya.

Polisi juga tengah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Akibat lain dari ledakan petasan tersebut adalah rumah Nadhif mengalami kerusakan.

Polisi juga memastikan tidak ada korban jiwa lain maupun korban luka dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Detik-detik Ledakan Petasan yang Tewaskan 3 Orang, Tubuh Bergelimpangan, Wajah Korban Tak Bisa Dikenali

 

Ledakan di Kebumen

Tangkapan layar video tragedi ledakan petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (12/5/2021).KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI Tangkapan layar video tragedi ledakan petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (12/5/2021).

Tiga tewas dan lima orang lainnya mengalami luka akibat ledakan petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (12/5/2021).

Ledakan ini menewaskan Muhammad Taufiq Hidayat (27) Rizky (19) dan Sugiyanto (23).

Menurut keterangan orang tua Taufiq, Untung (55), putranya dan kawan-kawannya membuat petasan untuk memeriahkan hari Lebaran.

Namun, sekitar pukul 17.30 WIB, petasan yang mereka racik meledak. Kata Taufiq, ledakan itu sangat keras.

"Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah," ujarnya.

Baca juga: Kena Ledakan Petasan, Mahasiswa Ini Tewas, Tiga Temannya Terluka

Diduga saking kerasnya ledakan, membuat Untung tak bisa mengenali wajah anaknya.

"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," tuturnya.

Kepala Kepolisian Resor Kebumen AKBP Piter Yanottama menyampaikan, kejadian ini berlangsung saat para korban meracik petasan.

"Ledakan berawal dari aktivitas meracik mercon oleh sekelompok warga," sebutnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: Kronologi Ledakan Petasan di Kebumen, 3 Orang Tewas, Rumah Peracik Rusak Parah

Ia menyampaikan, pihaknya sedang melakukan oleh tempat kejadian perkara.

Tak hanya itu, kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan dari mana para korban mendapat serbuk petasan.

Kata Piter, saking kuatnya ledakan, membuat rumah tempat meracik petasan tersebut mengalami kerusakan parah. Tembok dan plafonnya hancur akibat ledakan petasan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo; Kontributor Kediri, M. Agus Fauzul Hakim; Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com