BANGKA, KOMPAS.com - Sebanyak 41 masjid di Kepulauan Bangka Belitung mendapatkan prioritas pasokan listrik selama momen Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Selain masjid, pasokan listrik juga disiagakan di lapangan terbuka yang menjadi lokasi Shalat Id.
Mobilisasi sumber daya PLN dimaksimalkan seiring adanya keputusan pemerintahan daerah yang memerbolehkan gelaran Shalat Id di masjid-masjid maupun lapangan terbuka.
Masjid yang sudah terdaftar tersebut terdiri dari 15 Masjid di Pangkalpinang, 5 Masjid di Sungailiat, 5 Masjid di Mentok, 3 Masjid di Koba, 1 Masjid di Toboali, 8 Masjid di Tanjung Pandan dan 4 Masjid di Manggar.
Baca juga: PLN akan Bangun Pembangkit EBT Setelah Program 35.000 MW Selesai
Selain rumah ibadah, instalasi vital, pusat-pusat transportasi dan pusat-pusat keramaian juga menjadi prioritas suplai listrik badan usaha pelat merah tersebut.
General Manager PLN UIW Kepulauan Bangka Belitung Amris Adnan mengatakan, pengecekan sistem kelistrikan Bangka dan Belitung telah dilakukan untuk kedua kalinya.
Diketahui, pasokan listrik selama program siaga lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah dipastikan aman dan mencukupi.
"Selain di Pulau Bangka, pengecekan juga dilakukan di Belitung. Sebenarnya kegiatan seperti ini juga kami lakukan sebelum Ramadhan untuk memastikan bahwa kelistrikan siap menghadapi Lebaran Idul Fitri," kata Amris di PLTU Air Anyir Bangka, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Pemda Izinkan Shalat Id Berjemaah di Bangka Belitung
Amris menuturkan, pengecekan instalasi kelistrikan dilakukan di beberapa lokasi, yaitu PLN ULP Koba, PLTD Koba, Gardu Induk Koba, PLN ULP Toboali, Gardu Induk Toboali dan PLTD Pengarem.
Selain melakukan pengecekan instalasi kelistrikan, pihaknya juga mengecek kesiapan energi primer baik itu dari bahan bakar minyak maupun batu bara.
"Dari hasil pengecekan secara keseluruhan, semuanya sangat siap," ujar Amris.
Pada lebaran kali ini, PLN membuka sebanyak 30 Posko Siaga dengan 658 petugas.
Baca juga: PLTG Bekas Asian Games di Palembang Meledak, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman
Posko tersebut tersebar di posko UIW Babel, posko UP3 Bangka, posko UP3 Belitung, posko UPK Babel, posko ULP Pangkalpinang, Sungailiat, Muntok, Toboali, Koba, Tanjung Pandan, Manggar, Merawang dan Pilang.
"Periode siaga kami mulai dari 12 April sampai dengan 19 Mei 2021. Selama masa siaga tersebut petugas disiagakan pada 30 titik posko,” ucap Amris.
Berbagai peralatan yang disiagakan seperti 23 buah genset mobile mulai daya 2,2 KVA hingga 400 kVA, 29 unit gardu bergerak mulai dari daya 200 hingga 630 kVA, 2 unit UPS, serta kubikel bergerak dan kabel bergerak.
Dari sisi ketersediaan bahan bakar, pasokan BBM BO (HSD) rata-rata cukup untuk 27 hari, pasokan BBM B30 (Diesel) rata-rata cukup untuk 10,8 hari, sedangkan Batubara cukup untuk 22,6 hari.
Sementara, pada sisi transmisi, gardu induk dan distribusi PLN telah melakukan perambasan pohon dan pemeliharaan jaringan guna meminimalisir adanya gangguan.
Untuk meminimalisir padam, pada sisi pembangkit telah dilakukan upaya preventif berupa pemeliharaan agar mesin beroperasi lebih optimal.
"Kami menekankan kepada seluruh petugas untuk melaksanakan tugas sesuai SOP, serta meningkatkan pelayanan dengan penampilan, senyum, salam dan sapa (PS4), serta mengutamakan keselamatan kerja," ujar Amris.
Energi listrik di Kepulauan Bangka Belitung saat ini berada pada level surplus.
Daya mampu sistem kelistrikan di Pulau Bangka sebesar 187,7 MW dengan beban puncak 170 MW, sementara untuk sistem Belitung daya mampu 76,6 MW dengan beban puncak 46,4 MW.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.