Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 2 Abad Lebih, Masjid Agung di Solo Gelar Shalat Tarawih 11 dan 23 Rakaat Sekaligus

Kompas.com - 07/05/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Ibadah 'lintas mazhab', beragama yang 'cair dan tidak kaku'

Dahulu kala perbedaan tata cara shalat tarawih — dalam beberapa kasus — bisa menimbulkan persoalan di antara para penganutnya.

Dalam perkembangannya, kasus-kasus seperti ini nyaris tidak pernah dijumpai lagi.

Namun demikian, menurut pegiat Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Ahmad Nurcholish, praktik tarawih bersama yang menggabungkan dua tradisi penting untuk menunjukkan sikap beragama yang cair dan tidak kaku.

"[Jumlah rakaat tarawih] Ini perbedaan yang bukan pokok (furu'iyah), jadi sangat dimungkinkan, karena secara dalil Nabi Muhammad dulu mempraktikkan [rakaat salat tawarih] beragam," kata Nurcholish kepada BBC News Indonesia, Selasa (4/5/2021) malam.

Baca juga: Cerita Galang Dana Masjid Jogokariyan, Dipakai untuk Beli Kapal Selam Baru, Sudah Kumpulkan Rp 1,2 M

"Adakalanya Nabi Muhammad melakukan 11 rakaat, ada kalanya 23 kali. Jadi semua ada dalil hukumnya," tambahnya.

Secara konsisten, para penganut masing-masing kemudian melakukan ibadah sesuai tafsirnya masing-masing.

Tetapi belakangan, kata Nurcholish, muncul 'model beragama' yang disebutnya 'lintas mazhab'. "Jadi lebih fleksibel," katanya. Dia kemudian mencontohkan dirinya sendiri.

Tumbuh dalam tradisi NU, Nurcholish akan enteng hati melakukan shalat tarawih dengan 11 rakaat saat shalat berjamaah dengan teman-temannya yang berlatar Muhammadiyah.

Baca juga: 5 Masjid di Wilayah Ini Ditutup Sementara karena Kasus Covid-19

"Itu yang disebut generasi hybrid," ujarnya. "Mereka cair sekali, lebih fleksibel."

Baginya, sikap beragama yang tidak kaku seperti itu — termasuk shalat tarawih 'dua mazhab' di Masjid Agung Solo — "penting".

"Itu bisa menjadi pintu bagi adanya interaksi, dialog dan saling memahami antar berbagai mazhab di dalam Islam," paparnya. Sehingga, bisa mengurangi model beragama yang "takfiri" — saling mengkafirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com