PURWOKERTO, KOMPAS.com -Sebanyak 3.000 orang telah masuk ke wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak masa pengetatan mudik pada 22 April-5 Mei 2021.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, mereka lolos dari penyekatan yang dilakukan di sejumlah perbatasan kabupaten.
"Andalan kami (untuk menyekat pemudik) kan di RT, bukan di perbatasan. Sudah ada 3.000-an orang yang mudik," kata Husein kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Ketahuan Nekat Mudik, Warga yang Sembunyi di Mobil Boks dan Truk Ini Diminta Putar Balik
Menurut Husein, data tersebut berdasarkan laporan dari pihak RT dan pos penyekatan di perbatasan.
"Sudah dikondisikan, jangan sampai masuk rumah sebelum dites antigen," ujar Husein.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, kata Husein, 3.000 orang tersebut telah menjalani tes cepat antigen di Puskesmas. Hasilnya, seluruhnya dinyatakan negatif.
"Kebanyakan yang kemarin (lolos di perbatasan), karena kami nyegatnya enggak sporadis. Kalau sekarang enggak ada toleransi, kalau di perbatasan harus balik arah," kata Husein.
Meski demikian, Pemkab Banyumas tetap menyiapkan tempat karantina bagi warga yang nekat mudik pada masa larangan mudik yang berlaku mulai 6 Mei sampai 17 Mei 2021.
Baca juga: Selama Masa Larangan Mudik, Gubernur Kaltim Larang Semua Kendaraan Umum Beroperasi
Seperti tahun lalu, pemkab telah menyiapkan GOR Satria Purwokerto sebagai tempat karantina bagi pemudik.
Di lokasi tersebut, pemudik akan dipantau kondisi kesehatannya dan menjalani tes cepat antigen.
Bagi yang positif Covid-19, akan dipindahkan ke tempat karantina di Baturraden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.