Burkan mengatakan, NA diduga telah merencanakan aksinya itu telah lama.
Salah satu buktinya adalah pemesanan bahan kimia berupa KCn atau kalium sianida dilakukan sekitar tiga bulan lalu.
"Karena pemesanan KCN ini sudah dari kira-kira tiga bulan yang lalu," kata Burkan.
Lalu, setelah KCN yang dipesan melalui aplikasi online itu tiba, NA segera mencampurnya dengan bumbu sate pada hari Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Nani Apriliani Mengaku Menyesal Kirim Sate Beracun Salah Sasaran
Di hari Minggu itu, NA lalu pergi ke sebuah masjid di sekitar Jalan Gayam, Kota Yogyakarta. NA lalu mendatangi seorang pengemudi ojol bernama Bandiman (36) yang tengah beristirahat di masjid.
Saat itu NA meminta tolong Bandiman untuk mengirim sate beracun ke T yang beralamat di Kasihan, Bantul, dengan sistem offline.
NA berdalih tak memiliki aplikasi pengiriman untuk mengirim sate tersebut. Bandiman pun mengaku tergoda mengambil tawaran itu karena sedang sepi orderan
“Sebenarnya nggak boleh (aplikasi offline). Kan saya panggilan hati. Ya saya nggak munafik juga butuh duit,” kata Bandiman.
Saat melakukan aksinya, NA mencoba untuk menutupi jejak agar tak terlacak polisi dengan cara berganti motor, memakai jilbab dan membuang jaket.
"Dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilbab hari itu berjilbab. Membuang jaket, jaket yang dipersiapkan," kata dia
Menurut Burkan, aksi NA itu diduga atas saran seseorang berinisial R. R juga diketahui menaruh hati kepada NA, namun kecewa karena NA lebih memilih T.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah serangkaian penyelidikan selama 4 hari, NA ditangkap polisi di rumahnya di Piyungan, Bantul, pada Jumat (30/4/2021).
(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.