Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Fakta Sosok Wanita Pengirim Sate Beracun, Tutupi Jejak Pakai Jilbab hingga Menyesal Salah Sasaran

Kompas.com - 04/05/2021, 13:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi mengungkap fakta di balik sosok NA (25), wanita pengirim sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10) warga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria menjelaskan, NA tercatat sebagai warga Majalangke, Jawa arat.

Sehari-harinya, NA bekerja di sebuah salon di Bantul. Selain itu, polisi mengalami kendala kepribadian NA yang introvert.

"Ini introvert banget (tersangka) tidak semudah yang anda bayangkan. Jadi awalnya saya mengira sesimpel itu tapi agak tertutup," kata Burkan.

Baca juga: Memburu Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol di Yogyakarta

Menyesal telah mengirim sate beracun

Dari penyelidikan, NA mengaku sate beracun itu ditujukan ke salah satu pria pelanggan di salonnya berinisial T.

Namun tak disangka, sate beracun yang dikirimnya itu salah sasaran dan justru menewaskan anak pengemudi ojok online yang mengantar satenya.

Menurut Burkan, NA menyesali perbuatannya itu dan terlebih aksinya menjadi viral di media sosial.

"Iya adalah omongan sepintas seperti itu (menyesal), cukup goyah ketika terjadi viral di media," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).

Diduga kuat, NA merasa sakit hati dengan T yang menikahi perempuan lainnya.

Baca juga: 4 Fakta Penangkapan Wanita Pengirim Sate Ayam Beracun, Racun Sianida Dibeli Online dan Diduga Sakit Hati

 

Sudah 3 bulan direncanakan

Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya (Baju Putih) dan tersangka NA (belakang) di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya (Baju Putih) dan tersangka NA (belakang) di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021)

Burkan mengatakan, NA diduga telah merencanakan aksinya itu telah lama.
Salah satu buktinya adalah pemesanan bahan kimia berupa KCn atau kalium sianida dilakukan sekitar tiga bulan lalu.

"Karena pemesanan KCN ini sudah dari kira-kira tiga bulan yang lalu," kata Burkan.

Lalu, setelah KCN yang dipesan melalui aplikasi online itu tiba, NA segera mencampurnya dengan bumbu sate pada hari Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Nani Apriliani Mengaku Menyesal Kirim Sate Beracun Salah Sasaran

Kirim secara offline

Di hari Minggu itu, NA lalu pergi ke sebuah masjid di sekitar Jalan Gayam, Kota Yogyakarta. NA lalu mendatangi seorang pengemudi ojol bernama Bandiman (36) yang tengah beristirahat di masjid.

Saat itu NA meminta tolong Bandiman untuk mengirim sate beracun ke T yang beralamat di Kasihan, Bantul, dengan sistem offline.

NA berdalih tak memiliki aplikasi pengiriman untuk mengirim sate tersebut. Bandiman pun mengaku tergoda mengambil tawaran itu karena sedang sepi orderan

“Sebenarnya nggak boleh (aplikasi offline). Kan saya panggilan hati. Ya saya nggak munafik juga butuh duit,” kata Bandiman.

Baca juga: Kronologi Lengkap Kasus Sate Beracun di Bantul, Sosok Perempuan Misterius hingga Saran dari Pria Lain

Menutupi jejak

Suasana Rumah Nani Apriliani Nurjaman di Padukuhan Cepolojajar RT 3, Kalurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul Selasa (4/5/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Suasana Rumah Nani Apriliani Nurjaman di Padukuhan Cepolojajar RT 3, Kalurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul Selasa (4/5/2021)

Saat melakukan aksinya, NA mencoba untuk menutupi jejak agar tak terlacak polisi dengan cara berganti motor, memakai jilbab dan membuang jaket.

"Dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilbab hari itu berjilbab. Membuang jaket, jaket yang dipersiapkan," kata dia

Menurut Burkan, aksi NA itu diduga atas saran seseorang berinisial R. R juga diketahui menaruh hati kepada NA, namun kecewa karena NA lebih memilih T.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah serangkaian penyelidikan selama 4 hari, NA ditangkap polisi di rumahnya di Piyungan, Bantul, pada Jumat (30/4/2021). 

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com