Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Ibu Hamil di Pandeglang, Ditandu gara-gara Jalan Rusak, Sempat Terjatuh, Bayi Kembarnya Meninggal

Kompas.com - 03/05/2021, 06:12 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Derita yang dirasakan Enah (39) bertubi-tubi setelah dua bayi kembar yang dilahirkannya meninggal dunia.

Enah sebelumnya harus berjuang ke puskesmas untuk melahirkan, di perjalanan dia sempat terjatuh saat ditandu karena akses jalan yang rusak.

Rasa sakit harus dia tahan sepanjang jalan menuju ke puskesmas melalui upaya ditandu menggunakan sarung dan bilah kayu.

Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Lebakgedong, Desa Sindangresmi, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu (1/5/2021).

Baca juga: Warga Ditandu Saat Hendak Berobat, Setelah Videonya Viral di Medsos, Bupati Luwu Utara Turun Tangan

Butuh pertolongan cepat, tapi akses ke puskesmas jauh

Ceritanya, Sabtu siang Enah merasakan sakit luar biasa di kandungannya yang berusia menjelang 7 bulan.

Enah harus dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Sayangnya akses dari rumah Enah ke puskesmas hanya jalan setapak. Sehingga warga setempat berinisiatif membawa Enah dengan tandu.

"Sekitar dua kilometer jalan kaki lewat jalan setapak, 8 orang gotong pake tandu bergantian," kata Ahmad Muhtadin tetangga Enah kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (2/5/2021).

Karena medan jalan hanya berupa tanah dan licin bekas hujan, harus ekstra hati-hati membawa Enah yang tengah hamil.

Baca juga: Unggah Video Jalan Rusak di Desanya, Warga Lebak Dibawa ke Kantor Polisi

Sempat terjatuh, dijemput mobil puskesmas

 

Sayangnya di tengah perjalanan Enah sempat terjatuh karena alat tandu yang tidak stabil karena jalan licin.

Setelah dua kilometer menempuh jalan setapak, Enah kemudian diangkut menggunakan kendaraan roda empat ke puskesmas.

Melalui foto dan video yang dibagikan oleh Ahmad Muhtadin di akun Facebooknya, tergambar wajah kesakitan Enah, baik saat ditandu maupun ketika di dalam mobil.

Enah terekam terus menerus memegang perutnya.

Baca juga: Kata Gubernur Banten Soal Ibu Hamil di Lebak Melahirkan di Jalan Rusak: Tanya Bupati, Kalau Jalan Provinsi Bagus Semua

 

Dua bayi kembar Enah akhirnya meninggal

Di Puskesmas Sindangresmi Enah kemudian melahirkan bayi kembar. Satu bayi meninggal saat masih dalam kandungan, sementara satu bayi lainnya usianya hanya bertahan enam menit.

"Dua-duanya meninggal, kondisi Bu Enah juga sempat memburuk saat tahu bayi kembarnya meninggal, Alhamdulillah sekarang sudah baikan, sudah pulang lagi ke rumah," kata Muhtadin.

Baca juga: Pengakuan Warga Pandeglang, Dalam Sebulan 2 Ibu Hamil Harus Ditandu gara-gara Jalan Tak Layak

Muhtadin bercerita, dalam rentang satu bulan ini setidaknya ada dua kasus serupa di desa yang berdekatan. Sebelumnya ibu hamil dari Desa Pasir Lancar, Sindangresmi, juga ditandu saat hendak melahirkan ke puskesmas.

Kasus pasien ditandu, kata Muhtadin, sudah berulang kali terjadi di kampungnya. Penyebabnya adalah karena akses jalan yang tidak memadai, baik karena rusak atau memang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Dirinya berharap, pihak pemerintah turun langsung mengecek kondisi desanya dan segera membangun jalan yang lebih layak.

Baca juga: Kasus Ibu Hamil Ditandu gara-gara Jalan Rusak Kembali Terulang, Ini Kata Pemkab Pandeglang

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com