Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2021, 21:19 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengaku optimis kemandirian energi dengan energi terbarukan bisa dicapai.

Dia mengatakan, proses transisi ini pun harus ditangkap untuk melakukan langkah awal.

“Karena di situlah peluang bisnis untuk pemuda ini banyak sekali. Mari kita bersemangat memanfaatkan peluang tersebut, bahkan bisa menjadi sumber profesi atau sumber karir baru,” kata Emil, sapaan akrabnya.

Dia mengatakan itu saat menghadiri seminar virtual bertajuk "Pelatihan Usaha Pemuda Sektor Energi di Era New Normal" yang diselenggarakan Dewan Energi Mahasiswa Indonesia, Jumat (30/4/2021).

Emil yang juga Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) mengatakan, peluang memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) harus mulai dibangun.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Pemprov Jabar Perpanjang Kerja Sama Penyediaan Hotel untuk Nakes

Hal ini mengingat EBT akan terus ada sepanjang masa, selama masih ada matahari, angin, air, panas bumi, dan energi penggerak lainnya.

“Kami punya organisasi ADPMET. Itu kita punya komitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia. Jadi nanti bikin mobil listrik, solar cell ya pemuda Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dia mencontohkan, kampung adat di Jawa Barat bisa memanfaatkan aliran sungai. Dengan mikrohidro desa pun bisa mandiri secara energi.

“Itu yang harus kita hadirkan kepada Jawa Barat kepada Anda semua pemuda untuk masa depan,” tambah Kang Emil.

Bahkan, Emil menilai kemandirian energi terbarukan bisa terwujud pada 2050 mendatang.

Baca juga: Pemprov Jabar dan Baznas Akan Bangun Klinik Lansia Inggit Garnasih

Menurutnya, hal itu sesuai desakan ketersediaan cadangan akan bahan bakar fosil yang terus menurun dari tahun ke tahun.

Padahal, kebutuhan energi untuk pemenuhan kehidupan manusia di muka bumi terus meningkat. Transisi energi mutlak dilakukan demi masa depan.

Maka dari itu, peluang tersebut harus segera ditangkap, khususnya oleh para pemuda yang akan menyambut konsep energi masa depan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Migas Hulu Jabar Begin Troys mengaku, pemahaman generasi muda terhadap sektor energi harus terus ditingkatkan. Mereka harus dibekali dua aspek, yakni regulasi dan komersial.

“Maka masih banyak pekerjaan rumah pengelolaan energi yang terdapat di setiap daerah, sehingga sangat penting, percepatan transfer pemahaman dalam pengelolaan tidak hanya dilakukan secara dini kepada pemuda, namun juga secara merata di setiap daerah dan melibatkan banyak pihak,” terangnya.

Baca juga: Hari Bumi, SUN Energy Gelar Pelatihan Youth Forum Batur UNESCO Dukung Energi Terbarukan

Begin juga memberikan pemahaman kepada peserta tentang urgensi ketahanan, kedaulatan dan kemandirian sektor energi di daerah terutama potensi usaha sektor energi Migas dan Energi Terbarukan di Indonesia dari aspek peraturan.

"Kami juga mendorong peserta untuk menjalin interaksi dan melakukan sinergi dengan Pemerintah Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah dalam menjalankan program usaha,” jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com