Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Briket di Blora Terbakar, Kerugian Capai Rp 300 Juta

Kompas.com - 30/04/2021, 13:48 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Pabrik briket yang berada di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Blora, Jawa Tengah, terbakar pada Jumat (30/4/2021) sekitar 04.45 WIB.

Kepala Kepolisian Sektor Jepon Iptu Supriyono mengatakan, peristiwa tersebut bermula saat salah satu karyawan yang bernama Sunarji mengecek oven yang suhunya mencapai 80 derajat celcius.

"Saat Sunarji membuka pintu sebelah timur, keluar asap putih pada tempat oven briket," ucap Supriyono kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Tungku Pabrik Tahu Sebabkan Kebakaran di Ungaran Timur

Selanjutnya, Sunarji membuka pintu sebelah utara dan asap dalam ruangan masuk tersedot oleh kipas dan mendadak api keluar dari atas oven.

"Sunarji kemudian menuju ke tempat saklar untuk mematikan kipas oven serta memberitahukan salah satu rekannya yang bernama Juri, yang pada saat itu sedang tidur di dalam ruangan kantor guna memberitahukan bahwa oven telah terbakar," terangnya.

Selanjutnya keduanya berusaha mencari pertolongan untuk memadamkan api.

Beberapa saat kemudian pemadam kebakaran dari BPBD bersama anggota Polsek Jepon datang untuk memadamkan api tersebut.

Baca juga: Kebakaran di Singkawang Tewaskan Pasutri Lansia, Penyelamatan Terkendala Listrik Masih Menyala

Supriyono mengungkapkan berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lapangan kebakaran diduga berawal dari suhu oven yang terlalu tinggi.

"Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa, namun pemilik pabrik briket yang bernama Arif Budiono, warga Pondok Bambu, Jakarta Timur, mengalami kerugian materiil sebesar Rp 300.000.000," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengimbau kepada warga agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap bahaya kebakaran.

"Mari kita selalu hati-hati dan waspada terhadap bencana, untuk korban beserta keluarga harus sabar dan tabah karena ini telah menjadi kehendak Tuhan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com