Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Mainan Truk Oleng, Mantan Sopir Ini Bisa Buka Lapangan Kerja

Kompas.com - 27/04/2021, 14:27 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Truk oleng beberapa waktu terakhir ini menjadi viral di media sosial.

Meski membahayakan pengguna jalan raya, beberapa sopir tetap mengolengkan truknya demi konten media sosial.

Berbeda dengan Dwi Waluyo (36) warga Dusun Krajan Desa Brongkol Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.

Baca juga: Napi Punya Senapan Mainan, Ini Penjelasan Kepala Lapas Cirebon

Mantan sopir ekspedisi ini tidak menggoyangkan truknya, tapi menggoyangkan tangan membuat mainan truk oleng hingga digemari anak-anak.

Sebelum menjadi perajin truk oleng Dwi adalah sopir truk ekspedisi jurusan Ungaran ke Jakarta.

"Tapi sejak pandemi Covid-19, ekspedisi mulai sepi dan pengeluaran membengkak untuk tes kesehatan rapid. Saya sampai membawa bekal untuk dimakan di perjalanan," ungkapnya, Selasa (27/4/2021).

Pada pertengahan 2020, dia berhenti menyopir dan menganggur.

Hingga pada Oktober 2020, anaknya merengek meminta dibuatkan mainan.

Baca juga: Modal Bambu dan Uang Mainan 3,3 Miliar, Seorang Pria Tipu Korban Ratusan Juta, Ini Ceritanya

Dwi yang melihat banyak triplek dan kayu, lalu membuatkan anaknya truk mainan, dan ternyata anaknya suka.

"Bahkan teman dan saudara yang main ke rumah juga minta dibuatkan truk oleng tersebut," kata Dwi.

Setelahnya, Dwi fokus membuat truk oleng.

"Banyak yang suka dan pesanan truk terus ada. Bahkan diambil pedagang dari Solo, Sukoharjo, dan Magelang. Harganya untuk truk oleng kecil Rp 150.000 dan truk oleng besar Rp 200.000," jelasnya.

Menurut Dwi, truk oleng buatannya digemari karena detailnya terlihat, pintu bisa dibuka, dan olengnya sangat terasa.

"Dengan digoyang sedikit saja, olengnya bisa ke kanan kiri dan lampu menyala, sehingga anak-anak suka," papar Dwi.

Saat ini setidaknya setiap dua minggu Dwi mendapat pesanan minimal 50 truk mainan.

Baca juga: Tak Ada Uang, Pria Ini Rampok Toko Bermodal Pistol Mainan Milik Anaknya: Idenya Dadakan

"Karena selalu dikejar waktu dan target pembuatan, akhirnya saya mengajak empat saudara untuk membantu membuat truk ini," jelasnya.

Para pekerja tersebut bekerja secara borongan.

"Kita fokus agar pengerjaan mainan bisa selesai sesuai target. Jadi kalau membuat bak truk, semua membuat. Kalau kepala semua kepala, begitu juga di ban. Setelah bahan ada, selanjutnya dirakit dan finishing dengan warna cat semprot," kata Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com