Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan PMI Gunungkidul Terbanyak Se-Indonesia Makamkan Jenazah dengan Prokes Covid-19

Kompas.com - 27/04/2021, 11:42 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi yang terbanyak di Indonesia dalam pemulasaraan jenazah menggunakan prosedur protokol kesehatan (prokes) selama pandemi Covid-19.

Hal itu berdasarkan informasi dari PMI pusat.

"PMI Gunungkidul yang tertinggi (se-Indonesia), ini laporan dari PMI Pusat," kata Ketua PMI Gunungkidul Iswandoyo saat dihubungi wartawan Selasa (27/4/2021).

Baca juga: Bupati Gunungkidul: Kalau Sudah Tidak Dilarang Baru Mudik

Dijelaskannya, selama pandemi 13 April 2020 hingga 14 April 2021,  total 370 pemakaman jenazah.

Adapun rinciannya, 145 jenazah merupakan kasus non-Covid-19, 75 jenazah konfirmasi positif, 43 jenazah status probable, dan 103 jenazah berstatus suspect.

Adapun empat jenazah lain berstatus infeksius, tapi bukan Covid-19.

Selama 2021 hingga 14 April, sudah dilakukan 111 pemakaman oleh PMI Gunungkidul.

Banyaknya pemakaman yang dilakukan oleh PMI Gunungkidul, kemungkinan karena pemerintah kabupaten menyerahkan sepenuhnya pemakaman dengan protokol kesehatan kepada PMI dan BPBD.

Baca juga: Berkat Video TikTok, Aksi Penangkapan Penyu di Gunungkidul Terungkap

Sementara untuk Dinas Kesehatan Gunungkidul diminta berkonsentrasi mengurus pencegahan Covid-19.

Selama pemakaman pihaknya memberikan pilihan bagi keluarga, apakah didampingi atau sepenuhnya oleh relawan PMI.

Selain itu, PMI Gunungkidul terus melakukan sosialisasi ke seluruh kapanewon dan kalurahan terkait prosedur pemakaman dengan prokes Covid-19.

"Kalau perlu bantuan, akan kami sediakan. Tapi kalau mau mandiri, tetap kami dampingi," kata Iswandoyo.

Baca juga: Muncul Dua Klaster Positif Covid-19 di Gunungkidul, Kemenag Ingatkan Warga Taat Prokes

Iswandoyo juga mengakui selama ini tidak ada masalah saat pemakaman berlangsung.

Pasalnya, warga Gunungkidul terbuka dan mau mendengarkan sosialisasi, meski jenazah yang dikebumikan berasal dari luar daerah.

Relawan Pemakaman PMI Gunungkidul, Aris Triwiyono mengatakan, mengedepankan prinsip komunikasi kepada satgas kalurahan sebelum melakukan pemakaman.

Nantinya, jika membutuhkan bantuan, pihaknya menyiapkan personel, dan jika ingin mandiri diimbau tetap mengedepankan prokes.

Baca juga: Klaster Takziah di Gunungkidul, Puluhan Orang Positif Covid-19 dan 2 Meninggal

 

"Kami sendiri tetap membantu proses koordinasi untuk proses pengantaran jenazah sampai pemakaman," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com