YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi yang terbanyak di Indonesia dalam pemulasaraan jenazah menggunakan prosedur protokol kesehatan (prokes) selama pandemi Covid-19.
Hal itu berdasarkan informasi dari PMI pusat.
"PMI Gunungkidul yang tertinggi (se-Indonesia), ini laporan dari PMI Pusat," kata Ketua PMI Gunungkidul Iswandoyo saat dihubungi wartawan Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Bupati Gunungkidul: Kalau Sudah Tidak Dilarang Baru Mudik
Dijelaskannya, selama pandemi 13 April 2020 hingga 14 April 2021, total 370 pemakaman jenazah.
Adapun rinciannya, 145 jenazah merupakan kasus non-Covid-19, 75 jenazah konfirmasi positif, 43 jenazah status probable, dan 103 jenazah berstatus suspect.
Adapun empat jenazah lain berstatus infeksius, tapi bukan Covid-19.
Selama 2021 hingga 14 April, sudah dilakukan 111 pemakaman oleh PMI Gunungkidul.
Banyaknya pemakaman yang dilakukan oleh PMI Gunungkidul, kemungkinan karena pemerintah kabupaten menyerahkan sepenuhnya pemakaman dengan protokol kesehatan kepada PMI dan BPBD.
Baca juga: Berkat Video TikTok, Aksi Penangkapan Penyu di Gunungkidul Terungkap
Sementara untuk Dinas Kesehatan Gunungkidul diminta berkonsentrasi mengurus pencegahan Covid-19.
Selama pemakaman pihaknya memberikan pilihan bagi keluarga, apakah didampingi atau sepenuhnya oleh relawan PMI.
Selain itu, PMI Gunungkidul terus melakukan sosialisasi ke seluruh kapanewon dan kalurahan terkait prosedur pemakaman dengan prokes Covid-19.
"Kalau perlu bantuan, akan kami sediakan. Tapi kalau mau mandiri, tetap kami dampingi," kata Iswandoyo.
Baca juga: Muncul Dua Klaster Positif Covid-19 di Gunungkidul, Kemenag Ingatkan Warga Taat Prokes
Iswandoyo juga mengakui selama ini tidak ada masalah saat pemakaman berlangsung.
Pasalnya, warga Gunungkidul terbuka dan mau mendengarkan sosialisasi, meski jenazah yang dikebumikan berasal dari luar daerah.
Relawan Pemakaman PMI Gunungkidul, Aris Triwiyono mengatakan, mengedepankan prinsip komunikasi kepada satgas kalurahan sebelum melakukan pemakaman.
Nantinya, jika membutuhkan bantuan, pihaknya menyiapkan personel, dan jika ingin mandiri diimbau tetap mengedepankan prokes.
Baca juga: Klaster Takziah di Gunungkidul, Puluhan Orang Positif Covid-19 dan 2 Meninggal
"Kami sendiri tetap membantu proses koordinasi untuk proses pengantaran jenazah sampai pemakaman," kata Aris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.