UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 14 dari 19 kecamatan di Kabupaten Semarang masuk dalam kategori rawan kekeringan.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto mengungkapkan, di 14 kecamatan tersebut terdapat 77 dusun di 33 desa yang termasuk sangat rawan kekeringan.
Wilayah yang masuk kategori sangat rawan kekeringan di antaranya, Dusun/Desa Rogomulyo Kaliwungu, Dusun Pungkruk dan Getas Kombang Pringapus dan Dusun Kropoh Desa Gogodalem Bringin.
"Kita siapkan bantuan air bersih sebanyak 163 tangki berisi masing-masing 5.000 liter. Jumlah itu bisa ditambah sesuai kebutuhan,” terangnya kepada wartawan, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Atasi Kekeringan di Desa Suro, Dompet Dhuafa Bantu Buatkan Sumur Bor
Selain dari Pemkab Semarang, bantuan air bersih juga didukung dari Pemprov Jateng serta partisipasi perusahaan swasta.
"Kita berupaya semaksimal mungkin agar kekeringan ini tertanggulangi," kata Heru.
Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan penghargaan kepada seluruh OPD dan relawan yang telah berperan aktif membantu penanganan bencana alam di Kabupaten Semarang.
Terkait persiapan Pemkab Semarang mengantisipasi bencana kekeringan dan kebakaran, Ngesti telah menyiapkan anggaran bantuan dan memetakan desa yang berpotensi terjadi bencana.
Baca juga: Daerah yang Alami Kekeringan di Padang Meluas Menjadi Tiga Kelurahan
Penanganan bencana akan dilakukan secara terpadu dengan pihak-pihak terkait.
“Sehingga jika ada permintaan bantuan termasuk air bersih kita sudah siap,” ujarnya.
Disinggung penanganan penyebaran Covid-19, Ngesti berkomitmen tinggi menyiapkan langkah strategis dengan menggerakkan satgas Jogo Tonggo hingga ke tingkat RT/RW.
Selain itu pembelajaran tatap muka di sekolah juga dilarang serta pengetatan pengawasan para pemudik yang nekat pulang kampung.
“Ada pula pembagian masker dan hand sanitizer kepada para pedagang pasar untuk menekan potensi penyebaran virus,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.