Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin seperti India, Pemkot Solo Batasi Pemudik dan Pendatang Saat Lebaran

Kompas.com - 26/04/2021, 16:50 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, terus berupaya untuk mengendalikan laju kasus Covid-19 agar tidak seperti yang terjadi di India.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo Ahyani mengatakan, upaya yang dilakukan dengan melakukan pembatasan dan pendisiplinan protokol kesehatan masyarakat.

"Terutama pemudik dan pendatang. Tapi langkah kita harus hati-hati jangan sampai seperti India," kata Ahyani di Solo, Jawa Tengah, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Kalbar Meningkat, Dipicu Keramaian di Warung Kopi

Pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Solo mengatakan telah menyiapkan rumah karantina bagi pemudik di Solo Technopark (STP).

Warga Solo di perantauan yang masih nekat mudik saat Lebaran 2021 akan dikarantina lima hari di gedung pusat inovasi dan vokasi teknologi tersebut.

"Kita siapkan tempat isolasi terutama dari luar kota. Bisa diisolasi yang disiapkan pemerintah di STP atau dia isolasi di hotel. Kalau dia mampu isolasi di hotel," kata Ahyani.

Menurutnya, penyediaan rumah karantina pemudik merupakan kebijakan pemkot sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.

Baca juga: Warga India Beramai-ramai ke Indonesia Saat Negaranya Dihantam Covid-19

Ahyani mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi PPKM mikro peningkatan kasus Covid-19 Solo dalam beberapa hari terakhir disebabkan karena masyarakat abai protokol kesehatan.

Padahal, dengan menerapkan protokol kesehatan risiko tertular virus corona sangat kecil.

"Masyarakat sudah mulai abai (prokes). Yang penting dikerumunan masker tetap dipakai. Syukur (pakai masker) double," ungkapnya.

"Tapi kalau kita bisa disiplin prokes akan mengurangi (penularan Covid-19)," sambung Ahyani.

Berdasarkan data kasus Covid-19 Solo sejak tanggal 17-25 April 2021 tercatat ada sebanyak 148 kasus.

Dari data tersebut, kasus penambahan paling banyak tercatat pada 22 April 2021 ada sebanyak 59 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com