Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Buat dan Jual Petasan ke Anak-anak, Pemuda Kulon Progo Ditangkap, Bahan bakunya Disita

Kompas.com - 25/04/2021, 16:15 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Polisi menyita alat pembuat petasan, bahan-bahan dan bubuk petasan dari seorang penjual petasan di Kalurahan Tirtorahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Polisi menangkap Dwi (23 tahun), penjual petasan itu saat menjual petasan pada anak 15 tahun di desanya.

“Didapati pelaku sedang menjual petasan kepada Saudara F (15 tahun),” kata Kasubag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry dalam keterangan singkatnya, Minggu (25/4/2021).

Polisi meningkatkan patroli untuk menekan kriminalitas pada bulan Ramadhan. Termasuk di antaranya, polisi sejak awal mengingatkan warga untuk tidak bermain petasan selama Ramadhan ini.

Ketika patroli, kata Jeffry, polisi mendengar suara ledakan petasan di sekitar wilayah Trayu sekitar pukul 05.30 WIB. Polisi datang dan menemukan seorang pemuda menjual petasan pada remaja belasan tahun. Pelaku bernama Dwi.

Baca juga: Bermain Petasan di Bulan Ramadhan, 27 Anak Diamankan dan Dibina Satpol PP Solo

Bahan baku bikin petasan disita polisi dari pemuda asal Pedukuhan Kauman, Kalurahan Tirtorahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Bahan baku bikin petasan disita polisi dari pemuda asal Pedukuhan Kauman, Kalurahan Tirtorahayu, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Polisi memeriksa Dwi dan mendapati enam petasan siap jual, satu di antaranya ukuran lebih besar dari genggam tagan. Polisi memeriksa Dwi dan mendatangi rumahnya di Kauman, Tirtorahayu.

Di sana, polisi menemukan barang bukti, seperti delapan bungkus bubuk mercon, satu gulung kertas, seutas tali sumbu petasan, dua lembar kartu Remi yang ujungnya dipotong, empat batang potongan bambu, sebuah balok kayu.

“Semuanya diamankan bersama enam buah petasan,” kata Jeffry.

Satreskrim kemudian mengamankan barang-barang itu dan membawa pelaku ke Polres Kulon Progo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Imbas Petasan Meledak di Motor, Polisi Banyumas Sita 6.000 Petasan

 

Kegiatan main petasan dibubarkan

Tidak hanya menangkap penjual sekaligus pembuat petasan, polisi juga membubarkan kegiatan main petasan warga.

Tepat sepekan lalu, polisi membubarkan upaya delapan remaja membunyikan petasan di Jalan Mandung, Terbah Pengasih, Pengasih, Kulon Progo. Mereka usia 16-19 tahun asal Kapanewon Pengasih da Sentolo.

Anak-anak remaja itu bergerombol di pinggir jalan ketika polisi menghampiri, Minggu (18/4/2021). Dalam pemeriksaan, beberapa anak menyimpan empat buah petasan besar buatan sendiri

“Tiga buah sudah dinyalakan namun tidak meledak dan 1 lagi belum dinyalakan,” kata Jeffry di kesempatan berbeda.

Pemeriksaaan selanjutnya, polisi mendapatkan obat bubuk sebanyak setengah ons yang akan digunakan untuk membuat Petasan atau mercon.

Polisi lantas menyita semua barang bukti petasan dan obat atau bubuk pembuat petasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com