Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Asal-usul Selat Bali, dari Perjanjian Sidi Mantra dan Naga Basuki

Kompas.com - 24/04/2021, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Pulau Bali sejak Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIB.

Hingga Sabtu (24/4/2021), keberadaan kapal selam buatan Jerman tersebut belum ditemukan. Padahal kapasitas oksigen yang ada hanya untuk 72 jam atau hingga Sabtu dini hari pukul 03.00 WIB.

Disebutkan kapal selam tersebut hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.

Baca juga: Jadi Lokasi Pencarian KRI Nanggala-402, di Manakah Celukan Bawang?

TNI hingga saat ini masih terus berupaya mencari keberadaan KRI Nanggala-402 dan konsentrasi di sembilan titik di perairan utara Celukan Bawang, Bali.

Perairan tersebut dekat dengan Selat Bali yang memisahkan Pulau Bali dan Pulau Jawa dengan pintu masuk melalui Kabupaten Banyuwangi.

Untuk itu Lanal Banyuwangi dijadikan pusat posko krisis center sebagai pusat pelayanan informasi terkait hilang kontaknya Kapal Selam KRI Nanggala-402.

Selain itu kapal milik Basarnas KN SAR Antasena yang turut dilibatkan dalam proses operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021) malam.

Baca juga: TNI Fokuskan Cari KRI Nanggala-402 di 9 Titik Utara Celukan Bawang

Legenda terbentuknya Selat Bali

Salah satu fragmen saat Mas Alit Bupati Banyuwangi pertama menumpang kapal berbendera Belanda untuk ke Semarang. Ditengah jalan, Mas Alit dibunuh oleh  perompakKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Salah satu fragmen saat Mas Alit Bupati Banyuwangi pertama menumpang kapal berbendera Belanda untuk ke Semarang. Ditengah jalan, Mas Alit dibunuh oleh perompak
Menurut cerita legenda, dahulu kala Bali dan Jawa adalah kesatuan daratan. Namun karena perjajian antara Sidi Mandra dan Naga Basuki, dua pulau tersebut terpisah.

Dikutip dari dongengceritarakyat.com, dahulu kala ada keluarga yang kaya raya. Sang ayah bernama Sidi Mantra yang memiliki kekuatan gaib.

Sidi Mantra memiliki anak tunggal yang bernama Manik Angkeran. Sayangnya, Manik Angkeran adalah anak yang manja dan suka berjudi.

Hal tersebut membuat keluarga mereka jatuh miskin. Kepada sang ayah, Manik Angkeran selalu memohon untuk diberi uang. Karena tak tega dengan anaknya, Sidi Mandra mengabulkan permintaan anaknya.

Baca juga: KRI Nanggala Belum Ditemukan, Bagaimana Cara Mencari Kapal Selam yang Hilang?

Ia kemudian pergi ke Gunung Agung untuk menemui Naga Basuki yang memiliki kekuatan gaib dan bisa memberikan perhiasan kepada mereka yang berdoa dengan benar.

Sidi Mantra pun membunyikan lonceng yang dibawa dan membaca doa-doa. Tak lama kemudian perhiasan keluar dari Naga Basuki. Sidi Mantra pun pulang dan memberikan perhiasan kepada anak semata wayangnya dan meminta agar berhenti berjudi.

Namun Manik melanggar janji. Perhiasan dan harta yang diberi ayahnya kembali habis untuk berjudi.

Baca juga: Istri Rekam Video Saat Lettu Imam Adi, Awak KRI Nanggala-402 Akan Bertugas, Anak Terus Merengek

Ilustrasi: Kendaraan yang akan menyeberang ke Bali menunggu antrean masuk ke kapal  di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (24/12/2019). ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA Ilustrasi: Kendaraan yang akan menyeberang ke Bali menunggu antrean masuk ke kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (24/12/2019).
Manik akhirnya mengetahui jika ayahnya mendapatkan perhiasan dari Naga Basuki di Gunung Agung. Ia pun mencuri lonceng milik ayahnya dan menemui Naga Basuki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com