Kendati demikian, warga yang positif Covid-19 tersebut ada sebagian yang OTG dan juga bergejala.
Warga yang tak bergejala diminta isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat. Selain itu, ada juga yang menjalani isolasi di rumah dinas wali kota.
Sedangkan warga yang bergejala menjalani perawatan isolasi di rumah sakit.
"Ada yang di rumdin (rumah dinas), ada yang di rumah sakit Elizabeth, Wongsonegoro, Kariadi, ada isolasi mandiri di rumah. Kami kerja sama dengan puskesmas, di rumdin katanya tempat sudah penuh maka isolasi mandiri di rumah," katanya.
Baca juga: Klaster Takziah di Gunungkidul, Puluhan Orang Positif Covid-19 dan 2 Meninggal
Ia mengatakan untuk sementara waktu akses gang kampung di RT 12 dilakukan penutupan untuk mencegah penularan semakin meluas.
Warga yang isolasi di rumah diminta agar tidak melakukan mobilitas dan akan diupayakan pemberian bantuan.
"Sementara ini kami tunjuk pak RW sebagai penanganan wilayah, kita carikan bantuan, kita suplai makan dan sembako, lokasi kita lockdown dan portal. Khusus warga RT 12 untuk sementara tidak diperbolehkan keluar," katanya.
Sementara itu, dari 25 warga yang diketahui positif Covid-19 terdapat dua warga yang sudah negatif.
Baca juga: HB X Tegur Pemkab Sleman Setelah Muncul Klaster Covid-19 dari Takziah
Kapolsek Gajahmungkur, Kota Semarang, Kompol Juliana mengatakan pihaknya melakukan upaya pengawasan ketat untuk memantau kondisi warga yang terpapar Covid-19.
“Kami koordinasi terus dengan kecamatan, kelurahan dan puskesmas untuk pemantauan dan edukasi kepada warga agar tetap taat prokes. Upaya tracing juga masih terus dilakukan. Untuk kebutuhan warga yang masih isolasi di rumah kita koordinasikan agar mobilitas berkurang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.