Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Pengganti Hanafi Rais di DPR Mundur dari PAN

Kompas.com - 23/04/2021, 05:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon pengganti Hanafi Rais sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Yuni Astuti, mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Namun, Yuni tidak menjelaskan secara gamblang alasannya mundur.

"Setelah melalui berbagai pertimbangan panjang dan matang saya memutuskan untuk mengundurkan diri tidak mengambil hak suara saya duduk di DPR RI," kata Yuni saat dihubungi, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Terungkap Identitas Sopir Truk yang Tabrak Mobil Hanafi Rais di Tol Cipali

"Persoalanya kompleks dari partai terutama. Membuat saya sulit ambil peluang itu, jadi saya ikhlaskan saja," sambungnya.

Saat disinggung soal adanya mahar politik sebagai syaratnya duduk di Senayan, Yuni tidak mengamini tapi juga tidak menampik.

"Saya tak mau membahas itu, biarlah saya bebas melanjutkan langkah, masa depan saya di politik masih panjang," ungkapnya.

Sebagai informasi, Yuni merupakan calon anggota legislatif PAN daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam Pemilu 2019.

Baca juga: DPW Partai Ummat DIY Dibentuk, Tempati Kantor PAN DIY

Berdasarkan hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU), perempuan itu merupakan calon dari PAN dengan peraih jumlah suara terbanyak kedua setelah Hanafi.

Setelah anak Amien Rais itu mundur dari partainya pada Mei 2020, maka sesuai aturan yang berlaku kursi anggota DPR itu seharusnya menjadi hak Yuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com