Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu M Fareski, Bayi di Riau yang Menderita Omphalocele

Kompas.com - 19/04/2021, 19:26 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang bayi laki-laki bernama M Fareski menderita penyakit langka, yaitu omphalocele.

Penyakit omphalocele atau omfalokel adalah kelainan lahir yang ditandai dengan keluarnya organ yang ada di dalam rongga perut bayi, seperti lambung, hati, usus, melalui pusar.

Kasus ini sangat jarang terjadi.

Namun, penyakit tersebut yang menyerang Fareski.

Organ dalam perutnya keluar. Kondisinya sangat memedihkan hati.

M Fareski kini butuh uluran tangan dari para dermawan.

Bayi yang terlahir dari keluarga tidak mampu ini sedang membutuhkan bantuan.

Kompas.com menggalang dana untuk membantu bayi M Fareski yang mengidap penyakit langka. Sumbangkan rezeki Anda dengan klik di sini untuk donasi via Kitabisa.com.

Ayah Fareski, Izuldi (46) hanya bekerja sebagai menderes karet. Itu pun karet milik orang lain, dan sudah pasti hasil panen masih harus dibagi.

Sedangkan, ibunya, Rita Susrianti (40), sesekali ikut membantu Izuldi menyadap karet.

M Fareski bersama orangtua dan dua orang kakaknya tinggal di Desa Tali Kumain, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau.

Baca juga: Bayi di Riau Ini Menderita Omphalocele, Lahir dengan Organ Perut di Luar, Butuh Uluran Tangan Dermawan

Mereka tinggal di sebuah rumah kecil berdinding papan.

Dalam sebulan, Izuldi hanya mampu mengumpulkan uang paling tinggi Rp 2 juta.

"Itu buat sekeluarga. Cukup tak cukup, kami tetap bersyukur," ucap Izuldi kepada Kompas.com, Sabtu (10/4/2021).

 

Izuldi kini mengaku bingung harus bagaimana lagi untuk menyembuhkan anak sulungnya itu.

Meski sudah dibawa ke rumah sakit, dokter tak bisa mengambil tindakan operasi.

Sebab, harus menunggu beberapa bulan, agar organ yang keluar kembali mengecil.

Izuldi terpaksa membawa anaknya kembali pulang untuk dirawat di rumah.

M Fareski saat ini berada di rumah neneknya di Desa Batu Bersurat, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

Meski seharusnya M Fareski dirawat di rumah sakit, Izuldi dan Rita sudah tak punya uang untuk membeli makan, minum dan kebutuhan lainnya.

Meski demikian, biaya perawatan pasien ditanggung pemerintah melalui BPJS.

"Kami memutuskan merawat bayi di rumah, karena kata orang rumah sakit, harus menunggu sampai 6 bulan baru bisa dioperasi. Kalau selama itu di rumah sakit, kami tak punya uang. Untuk berangkat ke Pekanbaru saja, saya jual emas istri dan pinjam uang adik," sebut Izuldi.

Izuldi kini hanya bisa berdoa untuk kesembuhan penyakit langka yang diderita bayi lucunya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com