Nantinya, seluruh guru yang datang ke sekolah sudah disuntik vaksin. Dari situ lah, dia meyakinkan kepada para orangtua bahwa rencana sekolah tatap muka berlangsung sesuai dengan prokes ketat.
"Alhamdulillah seluruh guru sudah dilakukan vaksin, sehingga ini yang menjadi keyakinan kami, dengan tetap menjaga prokes," ujar Eri.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Supomo menambahkan, untuk memastikan kembali semua sekolah sudah sesuai standar prokes, jajaran Dispendik akan melakukan pengecekan pada setiap sekolah.
Baca juga: Pemkot Surabaya Terjunkan 50 Petugas di RS untuk Permudah Warga Manfaatkan Layanan Berobat Gratis
"Sekolah itu kami wajibkan sudah harus melakukan simulasi dengan kapasitas 25 persen ya. Jadi, sebelum mengarah pada pembukaan sekolah, maka harus simulasi," kata Supomo.
Jika masih ada wali murid yang belum berkenan anaknya sekolah tatap muka, maka Dispendik juga tetap melayani pembelajaran dengan menggelar secara daring atau virtual.
Oleh sebab itu, dalam kegiatan ini pun Supomo melibatkan para pakar untuk melakukan pendampingan.
Tujuannya, supaya dari pembukaan sekolah tatap muka benar-benar memiliki kajian yang mendalam.
"Dan tentunya secara medis dibenarkan. Itu berlaku untuk semua sekolah SD-SMP se-Surabaya, ya, tanpa terkecuali," ujar Supomo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.