Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Bus BST Ugal-ugalan, Gibran: Nanti Saya Evaluasi

Kompas.com - 14/04/2021, 18:13 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebuah foto dengan menampilkan armada bus Batik Solo Trans (BST) mengambil lajur berlawanan viral di media sosial (medsos).

Foto tersebut diunggah akun Instagram @visitsurakarta dengan tulisan "Waduuuww sumpek dalane".

Hingga Rabu (14/4/2021) sore, foto tersebut telah disukai 3.000-an orang dengan 221 komentar.

BST mengambil lajur berlawanan tersebut terjadi di Jalan Yosodipuro Timuran, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Istri Sering Diganggu, Warga Jagalan Solo Ajak Temannya Sekap dan Setrum Korban

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan sopir bus BST ugal-ugalan dengan mengambil lajur berlawan sudah diberikan teguran.

Sopir bus BST, kata Gibran juga sudah meminta maaf dan membuat surat pernyataan tertulis tidak mengulanginya.

"Nanti saya evaluasi lagi ya," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/4/2021).

Tangkapan layar foto bus BST mengambil lanjur berlawan viral di media sosial.Instagram @visitsurakarta Tangkapan layar foto bus BST mengambil lanjur berlawan viral di media sosial.

Putra sulung Presiden Jokowi ini mengaku senang selalu diberikan masukan dan informasi dari masyarakat terkait kondisi Solo.

"Semakin sering dikirimi foto-foto saya semakin senang. Misalnya foto sopir BST yang ugal-ugalan, aspal rusak, drainase mampet silakan. Semua kami terima dan langsung ditangani masing-masing dinasnya," ungkap dia.

Baca juga: Berawal Ganti Pelat Nomor untuk Kelabui Debt Collector, Pemuda di Solo Tepergok Polisi gara-gara ETLE

Terpisah, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Solo Taufiq Muhammad mengatakan sopir bus BST yang mengambil jalur berlawanan sudah diberikan sanksi.

Sebab, standar operasional prosedur (SOP) standar pelayanan minimal (SPM) sudah ditetapkan dari awal beroperasinya BST.

"Terkait pelaksanaan sanksi kami tegas. Terkait SOP SPM sudah ditetapkan dari awal, baik dari operasionalnya, dewan pengawas termasuk perilaku sopir sudah diatur," kata Taufiq.

Taufiq mengatakan armada bus BST yang mengambil lajur berlawan merupakan koridor dua.

"Dengan kejadian kemarin saya minta dari pihak operator, termasuk manajemen pengawasnya untuk melaksanakan sanksi-sanksi sesuai aturan. Kemarin langsung diberikan sanksi peringatan dua (SP2)," sambung Taufiq.

Sanksi itu, lanjut Taufiq berlaku untuk sopir bus BST lainnya karena sudah ada SOP yang harus dijalankan.

Baca juga: Mengenal Jam Istiwa di Masjid Agung Solo, Penentu Waktu Shalat Peninggalan Pakubuwono VIII

"Dalam waktu dekat kami minta operator sopir-sopir saya suruh mengumpulkan semuanya. Karena sudah diberikan ketentuan, peraturan jelas kok masih dilanggar itu ada apa? Kita harus klarifikasi semuanya," ungkap dia.

Taufiq mengatakan berdasarkan informasi, sopir bus BST koridor dua tersebut nekat mengambil lajur berlawanan karena antrean kendaraan panjang karena mengejar waktu.

"Kalau memang kondisi lalin di jalan macet tidak bisa mengejar waktu ya sudah. Karena kondisinya seperti itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com