SOLO, KOMPAS.com - Sebuah foto dengan menampilkan armada bus Batik Solo Trans (BST) mengambil lajur berlawanan viral di media sosial (medsos).
Foto tersebut diunggah akun Instagram @visitsurakarta dengan tulisan "Waduuuww sumpek dalane".
Hingga Rabu (14/4/2021) sore, foto tersebut telah disukai 3.000-an orang dengan 221 komentar.
BST mengambil lajur berlawanan tersebut terjadi di Jalan Yosodipuro Timuran, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Istri Sering Diganggu, Warga Jagalan Solo Ajak Temannya Sekap dan Setrum Korban
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan sopir bus BST ugal-ugalan dengan mengambil lajur berlawan sudah diberikan teguran.
Sopir bus BST, kata Gibran juga sudah meminta maaf dan membuat surat pernyataan tertulis tidak mengulanginya.
"Nanti saya evaluasi lagi ya," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/4/2021).
Putra sulung Presiden Jokowi ini mengaku senang selalu diberikan masukan dan informasi dari masyarakat terkait kondisi Solo.
"Semakin sering dikirimi foto-foto saya semakin senang. Misalnya foto sopir BST yang ugal-ugalan, aspal rusak, drainase mampet silakan. Semua kami terima dan langsung ditangani masing-masing dinasnya," ungkap dia.
Terpisah, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Solo Taufiq Muhammad mengatakan sopir bus BST yang mengambil jalur berlawanan sudah diberikan sanksi.
Sebab, standar operasional prosedur (SOP) standar pelayanan minimal (SPM) sudah ditetapkan dari awal beroperasinya BST.
"Terkait pelaksanaan sanksi kami tegas. Terkait SOP SPM sudah ditetapkan dari awal, baik dari operasionalnya, dewan pengawas termasuk perilaku sopir sudah diatur," kata Taufiq.
Taufiq mengatakan armada bus BST yang mengambil lajur berlawan merupakan koridor dua.
"Dengan kejadian kemarin saya minta dari pihak operator, termasuk manajemen pengawasnya untuk melaksanakan sanksi-sanksi sesuai aturan. Kemarin langsung diberikan sanksi peringatan dua (SP2)," sambung Taufiq.
Sanksi itu, lanjut Taufiq berlaku untuk sopir bus BST lainnya karena sudah ada SOP yang harus dijalankan.
Baca juga: Mengenal Jam Istiwa di Masjid Agung Solo, Penentu Waktu Shalat Peninggalan Pakubuwono VIII
"Dalam waktu dekat kami minta operator sopir-sopir saya suruh mengumpulkan semuanya. Karena sudah diberikan ketentuan, peraturan jelas kok masih dilanggar itu ada apa? Kita harus klarifikasi semuanya," ungkap dia.
Taufiq mengatakan berdasarkan informasi, sopir bus BST koridor dua tersebut nekat mengambil lajur berlawanan karena antrean kendaraan panjang karena mengejar waktu.
"Kalau memang kondisi lalin di jalan macet tidak bisa mengejar waktu ya sudah. Karena kondisinya seperti itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.