Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Penggerebekan Kampung Narkoba, "Benteng"-nya Sulit Ditembus, Pakai Senjata Petasan, hingga Bandar Lolos

Kompas.com - 13/04/2021, 11:09 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kampung narkoba yang berada di kawasan Tangga Buntung Jalan M Kadir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Sumatera Selatan digerebek oleh petugas gabungan hingga 65 orang ditangkap lantaran diduga terlibat dalam jaringan pengedar narkoba.

Penggerbekan narkoba yang berlangsung pada MInggu (11/4/2021) kemarin sempat berlangsung tegang.

Sebab, para pelaku menembaki petugas dengan menggunakan petasan sebagai kode kepada para rekan mereka untuk segera melarikan diri dalam penyergapan tersebut. 

Alhasil, seorang bandar bernama Ateng melarikan diri. Namun, istrinya berinisial HJ dan satu bandar lagi yakni Juni berhasil ditangkap petugas dengan barang bukti sabu seberat 1,5 kilogram.

Baca juga: Kampung Narkoba di Palembang Digerebek, 65 Orang Ditangkap

Benteng pertahanan pantau kedatangan polisi lewat CCTV

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang AKBP Andi Supriadi mengatakan, ada empat lorong yang menjadi target penggerebekan tersebut yakni  Lorong Manggis, Cek Latah, Lorong Segayam dan Lorong Masjid yang masih berada di kawasan Tangga Buntung.

Empat lokasi ini dilengkapi kamera CCTV serta sambungan radio komunikasi (HT) yang dijaga oleh beberapa orang yang disebut sebagai "benteng"untuk memantau kedatangan petugas.

"Benteng-benteng mereka ini akan memberikan informasi ke dalam kalau ada orang luar yang masuk. Yang ini semuanya kita tangkap," kata AKBP Andi Supriadi, Senin (12/4/2021).

Kawasan bangunan rumah di lokasi itu pun semuanya dibuat bertingkat dan jalan sempit. Ketika masuk ke kampung tersebut, petugas langsung ditembaki petasan yang telah disiapkan para kelompok ini.

"Dari awal sebelum operasi dilakukan seluruh anggota sudah saya peringatkan untuk waspada melihat seluruh sisi. Sehingga semuanya bisa kami atasi termasuk menurunkan kekuatan penuh di darat dan perairan," ujarnya.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba di Palembang, Polisi Sempat Dihujani Petasan

Petasan sebagai senjata dan kode untuk kabur

Ratusan petasan yang ditembak ke arah polisi tak hanya untuk menghalau pandangan polisi. Namun, petasan itu juga sebagai kode kepada kelompok pengedar lain untuk segera menyelamatkan diri dari kepungan petugas.

Asap dari petasan itu sempat membuat jarak pandang menjadi berkurang. Namun, polisi tetap berhasil menerobos masuk ke setiap rumah yang sudah ditargetkan sebagai lokasi keberadaan bandar.

Akan tetapi, target utama yakni Ateng yang ketika itu sedang berada di dalam rumah lolos ketika jarak pandang polisi ditutupi oleh asap petasan.

"Kami hanya mengamankan istrinya bernama HJ pembantu dan anaknya. Juni juga kita tangkap, pelaku Ateng ini lari karena di dalam rumah itu gelap sekali dan kami juga ditembaki petasan. Kami duga pelaku kabur saat suasana sudah tidak terlihat lagi karena penuh petasan," ujar Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang AKBP Andi Supriadi.

Baca juga: Kampung Narkoba Digerebek tapi Bandar Berhasil Kabur, Polisi: Banyak Benteng Pertahanan dan CCTV, Sulit Ditembus

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Guru SMK di Jateng Dipecat dari Sekolah Buntut Video Viral Pesta Miras dengan Murid

Guru SMK di Jateng Dipecat dari Sekolah Buntut Video Viral Pesta Miras dengan Murid

Regional
Bocah di Kupang Pingsan Diduga Tersambar Petir di Depan Rumah

Bocah di Kupang Pingsan Diduga Tersambar Petir di Depan Rumah

Regional
10 Kg Sabu Ditemukan Dalam Honda Jazz Terparkir Depan Polsek di Aceh

10 Kg Sabu Ditemukan Dalam Honda Jazz Terparkir Depan Polsek di Aceh

Regional
Masa Kampanye Dimulai, KPU Jateng Minta Peserta Pemilu Adu Gagasan dan Visi Misi

Masa Kampanye Dimulai, KPU Jateng Minta Peserta Pemilu Adu Gagasan dan Visi Misi

Regional
1 Orang Tewas Terbakar dalam Kebakaran Rumah di Manggarai NTT

1 Orang Tewas Terbakar dalam Kebakaran Rumah di Manggarai NTT

Regional
Gara-gara Nunggak Retribusi Rp 69 Juta ke Pemkab, Sampah Warga Tegal Menumpuk di TPS Desa

Gara-gara Nunggak Retribusi Rp 69 Juta ke Pemkab, Sampah Warga Tegal Menumpuk di TPS Desa

Regional
Polisi Cari 7 Imigran Rohingya yang Kabur dari Gedung Eks Imigrasi

Polisi Cari 7 Imigran Rohingya yang Kabur dari Gedung Eks Imigrasi

Regional
Jalan Protokol di Semarang Ini Dilarang Dipasang Baliho Kampanye

Jalan Protokol di Semarang Ini Dilarang Dipasang Baliho Kampanye

Regional
Napi Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Kalapas Pontianak Beri Penjelasan

Napi Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Kalapas Pontianak Beri Penjelasan

Regional
Tahun Ini, 98 Warga Brebes Meninggal karena TBC

Tahun Ini, 98 Warga Brebes Meninggal karena TBC

Regional
Jaga Netralitas, 5.000 ASN Kota Mataram Dilarang Lakukan Pose Salam Jari Nomor Calon Presiden

Jaga Netralitas, 5.000 ASN Kota Mataram Dilarang Lakukan Pose Salam Jari Nomor Calon Presiden

Regional
Bawaslu Solo Awasi Penggunaan Kendaraan Dinas Saat Kampanye

Bawaslu Solo Awasi Penggunaan Kendaraan Dinas Saat Kampanye

Regional
Jadi Tersangka Korupsi, Bendahara Setda Seram Timur Ditahan di Lapas Ambon

Jadi Tersangka Korupsi, Bendahara Setda Seram Timur Ditahan di Lapas Ambon

Regional
Cabuli Wanita 17 Tahun yang Baru Dipacari Seminggu, Pria di NTT Ditangkap Polisi

Cabuli Wanita 17 Tahun yang Baru Dipacari Seminggu, Pria di NTT Ditangkap Polisi

Regional
Kaligawe Dilanda Banjir, Ombudsman Jateng Akan Panggil Pemkot Semarang

Kaligawe Dilanda Banjir, Ombudsman Jateng Akan Panggil Pemkot Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com