SOLO, KOMPAS.com - Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, akan menggelar shalat tarawih dengan protokol kesehatan pada Senin (12/4/2021) malam.
Selain dipasangi tanda jaga jarak, setiap ruangan masjid dipasangi hand sanitizer dan jemaah diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermal gun.
Sekretaris Takmir Masjid Agung Solo Abdul Basid mengatakan, shalat tarawih berjemaah di masjid berlangsung setelah ada surat edaran yang ditandatangani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada 5 April 2021.
Baca juga: Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Dibuka untuk Shalat Tarawih, Maksimal 600 Jemaah
Dalam surat itu, Gibran mengizinkan shalat tarawih berjemaah berlangsung di masjid pada Ramadhan 2021.
Namun, selama ibadah itu berlangsung protokol kesehatan secara ketat harus diterapkan dan masjid hanya boleh diisi 50 persen dari kapasitasnya.
"Nanti untuk mulainya shalat tarawih kita menunggu sidang isbat pemerintah. Kalau besok ditetapkan 1 Ramadhan maka malam nanti kita adakan tarawih," kata Basid di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Basid mengatakan Masjid Agung akan menggelar shalat tarawih satu kali semalam dengan dua imam.
Berbeda dengan Ramadhan tahun sebelumnya yang menggelar shalat tarawih dua kali semalam.
Adapun pelaksanaannya jemaah bersama-sama mengerjakan shalat tarawih berjemaah delapan rakaat dan tiga witir.
Baca juga: Antisipasi Gelombang Dini Mudik Lebaran 2021, Terminal Tirtonadi Solo Mulai Berlakukan Tes GeNose
Sedangkan bagi jemaah lain yang ingin mengerjakan shalat tarawih 20 rakaat berhenti di witir. Kemudian melanjutkan kembali mengerjakan sisanya.
"Tarawih Masjid Agung 23 rakaat. Walaupun nanti yang 11 rakaat itu kita sediakan imam sendiri. Shalat tarawih 11 rakaat ini kalau dulu mulai juz 1 kemarin kita rapatkan karena pandemi suratnya agak diperpendek," kata dia.
"Kalau yang 23 rakaat suratnya panjang. Satu malam satu juz Al Quran. Jadi 30 hari puasa khatam Al Quran. Kalau dulu shalat tarawih dua tempat. Sekarang satu ruang utama. Selesai delapan rekaat plus witir kemudian ganti imam sampai 23 rakaat," sambung dia.
Basid mengatakan sesuai hasil rapat shalat tarawih disarankan untuk jemaah warga sekitar.
Pihaknya hanya bisa mengimbau jika ada jemaah dari luar yang ingin melaksanakan shalat tarawih agar memakai masker.
"Setiap pintu masuk masjid kita siapkan rambu-rambu agar jemaah tetap menerapkan prokes dengan memakai masker. Pokoknya prokes yang kita utamakan," terang dia.
Baca juga: Larang Buka Bersama dan Pawai Takbir, Pemkot Mataram Bolehkan Tarawih di Masjid
Selain shalat tarawih, kegiatan yang diperbolehkan di Masjid Agung selama Ramadhan adalah tadarus Al Quran, iktikaf, kuliah subuh, dan kultum sebelum shalat tarawih.
Sedangkan kegiatan yang ditiadakan selama Ramadan adalah sahur bersama dan buka bersama.
"Untuk santunan yatim masih ada tapi tidak di serambi masjid. Tapi kita atur per RT. Nanti dari RT yang membagikan kepada warga atau jemaah. Diutamakan warga Kauman dulu atau jemaah binaan. Masjid Agung yang aktif memberikan ke berhak. Kita tidak ingin ada klaster nanti," kata Basid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.