KOMPAS.com - Kostum sate ayam madura yang digunakan Aurra Kharishma perwakilan Indonesia pada ajang Miss Grand International 2021 menjadi perhatian publik.
Kostum tersebut terlihat menarik karena dilengkap dengan tempat pemanggang sate lengkap dengan hiasan tusuk sate.
Aurra juga mengenakan penutup kepala berbentuk tusuk sate serta dagingnya dan menggunakan kaus bergaris merah putih khas Madura.
Tak hanya itu. Kostum Aurra juga dilengkapi dengan bentuk sate diatas piring yang leengkapd engan irisawn bawang merah, cabai, dan jeruk nipis.
Baca juga: Filosofi Sate Ayam Madura, Kostum Indonesia di Miss Grand International 2021
Diceritakan Arya Panoleh penguasa Sumanep berkunjung ke tempat sang kakak, Batara Katong yang berkuasa di Ponorogo.
Saat tiba di Ponorogo, Arya Panoleh disuguhi makanan berbahan daging yang ditusuk dengan lidi dan dibumbui.
Arya Panoleh sempat menolak karena tak pernah menikmati hidangan tersebut. Sang kakak lalu mengatakan jika makanan tersebut biasa dimakan pendekar Ponorogo.
Baca juga: Resep Sate Ayam Madura Bumbu Kacang, Tambah Kecap Manis dan Jeruk Nipis
Akhirnya dia dan rombongan pun bersedia makan roncean daging yang berbumbu.
Tak hanya makanan yang diadopsi oleh Arya Panoleh saat berkunjung ke Sumenap. Ia juga mengadopsi selompret pada musik reyog yang dikenal oleh warga Sumenep dengan saronen.
Termasuk juga pakaian warok yang serba hitam dan kaos bergaris-garis yang juga menjadi ciri khas orang Madura.
Awalnya sate dengan tusuk lidi hanya ditemukan di Sumenep sebelum akhirnya menyebar ke dataran Pulau Madura.
Baca juga: Kenapa Orang Madura yang Merantau Jualan Sate?
Ilustrasi sate kulit ayam sedang dibakar.
Ia menyebut sate khas Madura terbuat dari daging ayam dan kambing. Pejual sate kambing biasanya ditandai dengan menggantung kaki belakang kambing di tempat mereka berjualan.
Untuk bumbunya adalah menggunakan kacang tanah yang ditumbuk halus dengan petis dan sedikit bawang merah.
Untuk memanggang, mereka menggunakan api dari batok kelapa yang dihanguskan lebih dulu yang disebut dengan arang batok kelapa.
Baca juga: Maju di Miss Grand International, Kostum Sate Aurra Kharishma Curi Perhatian
Sementara itu dikutip dari medium.com, kata sate atau satai berasal dari bahasa Tamil.
Pada abad ke-19, diduga sate diciptakan pertama kali oleh pedagang makanan jalanan di Jawa. Saat itu banyak pendatang dari Arab dan pendatang muslim Tamil dan Gujarat dari India yang datang ke Indonesia.
Saat Idul Adha, banyak daging hewan kurban dan kebanyakan dari warga keturunan memanggang sate bersama-sama untuk merayakan hari raya.
Namun teori lain menyebutkan jika kata sate berasal dari istilah Minnan-Tionghoa yakni sa tae bak yang berarti tiga potong daging.
Baca juga: Resep Sate Komoh, Sate Daging Sapi Khas Jawa Timur
Namun teori ini diragukan karena secara tradisional, sate di Nusantara terdiri dari empat potong bukan tiga potong.
Sate pun menyebar ke pelosok Nusantara, Pada akhir abad ke-19, disebutkan para perantau Jawa dan Madura menyeberangi Selat Malaka dan menyeberangi Malaysia hingga Singapura.
Saat pendatang Melayu di Hindia Belanda pindah ke Afrika Selatan, maka sate pun ikut menyebar. Di Afrika Selatan sate dikenal dengan sosatie.
Baca juga: Mengenal 9 Macam Sate Khas Bali, Tidak Hanya Sate Lilit
“Karena tanah di Madura gersang. Maka masyarakatnya memanfaatkan bahan pangan hewani. Sebab kalau menanam sayur tanah di Madura sukar untuk tumbuh subur,” jelas Kadarisman Sastrodiwirjo kepada Kompas.com, Jumat (26/3/2021).
Kondisi tanahnya yang gersang, masyarakat Madura lebih memilih menyantap hewan ternak dan ikan laut.
Sehingga, hewan ternak seperti kambing, sapi, dan ayam banyak diolah menjadi sajian khas daerah setempat. Salah satunya diolah menjadi sate.
Baca juga: Resep Sate Sampi, Sate Sapi dengan Bumbu Khas Bali
Ia mengatakan filosofi sate madura adalah menyatukan setiap elemen dan disatukan menjadi satu.
“Menusuk daging menjadi satu bisa dikatakan sebagai menyatukan berbahai elemen sebagai sebuah satu kesatuan,” paparnya.
Sate pun menjadi sajian yang sangat akrab bagi masyarakat Madura.
Bahkan saat masyarakat Madura merantau ke daerah lain, maka akan memilih menjual makanan yang dekat mereka yakni sate.
Baca juga: Resep Sate Languan khas Bali, Sate Lilit dari Ikan Tongkol