Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Proyek Peluncuran Roket LAPAN di Biak Papua Ditolak Masyarakat...

Kompas.com - 24/03/2021, 15:05 WIB
Rachmawati

Penulis

Sejak lama LAPAN berniat untuk membangun fasiltias peluncuran roket, tapi langkah ini dinilai sebagai "langkah sepihak".

"Sehingga di dalam itu, kalau pemerintah mau bangun ini buka ruang duduk dengan semua masyarakat biak, baik dewan adat, semua komponen, baru kita bicara. Tidak bisa ambil keputusan sepihak," tambah Maichel.

Baca juga: Penjelasan Lapan soal Lapisan Inversi dan Penyebab Suara Dentuman Misterius

Apa tanggapan LAPAN?

Sejauh ini LAPAN tidak melihat adanya penolakan yang dilandasi alasan yang kuat dari sebagian warga.

"Kalau ada penolakan secara politis saya tidak berhak menanggapi itu," kata Chris.

Sejauh ini Chris mengklaim pemerintah daerah sudah setuju pada rencana pembangunan fasilitas peluncuran roket, termasuk DPRD setempat.

Sementara itu, Kepala Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan. Atmosfer, dan Penginderaan Jauh di Biak, Dian Yudistira mengatakan, pihaknya sudah "sosialisasi sebanyak 3 kali kepada masyarakat."

"Memang ada beberapa kepala keluarga yang belum mendukung, mungkin harus ada pendekatan dari pemda setempat," kata Yudistira.

Baca juga: Penjelasan Lapan soal Lapisan Inversi dan Penyebab Suara Dentuman Misterius

Seberapa besar risiko keberadaan pusat peluncur roket?

Dua roket pendorong Falcon Heavy mendarat di pesisir Florida sebelah selatan tempat peluncuran KennedyGetty Images Dua roket pendorong Falcon Heavy mendarat di pesisir Florida sebelah selatan tempat peluncuran Kennedy
Umumnya, bandar antariksa internasional harus memiliki tempat yang cukup besar. Sebagai gambaran, Pusat Antariksa Tanegashima di Jepang yang memiliki luas 8,64 kilometer persegi.

Pengamat teknologi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan jarak aman pusat peluncuran roket itu ke pemukiman masyarakat sejauh 30 kilometer.

Ia menilai Biak menjadi tempat yang strategis sebagai lokasi pembangunan pusat peluncuran roket.

Lokasinya di khatulistiwa yang mempersingkat jarak orbit, juga dekat dengan laut sebagai tempat pembuangan sisa roket.

Baca juga: Dentuman Misterius di Malang, Ini Penjelasan PVMBG, BMKG dan Lapan

Akan tetapi, semua itu harus dikaji terkait standard keselamatan bagi lingkungan sekitar, termasuk manusia. Hasil kajian ini, kata dia, perlu disampaikan kepada masyarakat.

"Dibutuhkan satu lingkungan yang memang kosong. Agar ketika sesuatu yang hal yang tidak diinginkan terjadi, ini tidak menimbulkan dampak ke lingkungan, dampak ke manusia," kata Heru kepada BBC News Indonesia, Senin (22/3/2021).

Dampak yang tidak diinginkan itu antara lain ketika roket meledak di darat, atau terjadi persoalan ketika dalam perjalanan menuju angkasa.

"Harus dikaji secara mendalam dampaknya seperti apa, kemudian kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bangaimana mengatasinya? Mitigasi seperti apa? Baru menyimpulkan akan di sana," lanjut Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com