Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Pekalongan Targetkan Serap 49.500 Ton Beras di Tengah Rencana Impor

Kompas.com - 23/03/2021, 08:43 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Perum Bulog Cabang Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan menyerap 49.500 ton beras petani lokal di tengah rencana impor beras 1 juta ton.

Kepala Bulog Cabang Pekalongan Heriswan mengatakan, saat panen raya dimulai Maret ini telah menyerap 7.000 ton beras di tujuh kabupaten/kota.

"Ini baru awal sudah menyerap 7.000 ton setara beras. Penyerapan masih berlangsung target tahun ini 49.500 ton," kata Heriswan, di kantornya di Jalan Kolonel Sugiono Kota Tegal, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Keluh Kesah Petani Tegal: Panen Raya Harga Sedang Anjlok, Pemerintah Kenapa Impor Beras

Dia mengatakan, saat ini stok beras di enam gudang mencapai 18.000 ton.

Selain 7.000 ton hasil serapan terbaru, lainnya merupakan stok serapan 2019 dan 2020.

"Kita menunggu arahan kantor pusat beras disalurkan kemana. Sebelumnya beras dirawat terus menerus kita punya semacam teknik perawatan," katanya.

Menurut dia, dengan stok 18.000 ton cukup untuk kebutuhan pangan warga di tujuh kabupaten/kota di eks karesidenan Pekalongan untuk setahun ke depan.

"Kalau untuk wilayah kerja saya kebutuhan sekitar 5.000 ton untuk 5 bulan ke depan. Dengan stok 18.000 ton artinya masih sangat cukup untuk sampai akhir tahun," terangnya.

Baca juga: Ganjar soal Rencana Pemerintah Impor Beras: Nanti Saja Lah, Terlalu Dini

Dengan melihat stok yang melimpah di tengah penyerapan hasil panen raya, kata Heriswan, rencana impor beras tidak perlu dilakukan pemerintah pusat.

"Kalau kami jawab (perlu impor atau tidak) ya tidak perlu impor. Namun kan ini (keputusan) pemerintah, kita tidak tahu. Bulog kan hanya penugasan," ujar Heriswan

Dalam menyerap beras atau gabah milik petani, pihaknya menggandeng kemitraan, salah satunya dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan).

"Kita membuka satker kerja dari Bulog untuk bisa membeli langsung ke petani. Kalau ada Gapoktan yang mau langsung ke Bulog kami persilakan," pungkasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com