Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes di Banyumas Gunakan GeNose untuk Deteksi Dini Covid-19

Kompas.com - 23/03/2021, 06:22 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Pondok Pesantren (ponpes) At Taujieh Al Islamy 2 menjadi satu-satunya ponpes di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang menggunakan GeNose untuk mendeteksi dini kasus Covid-19.

Pengasuh Ponpes At Taujieh Al-Islamy Kiai Zuhrul Anam Hisyam mengatakan, penggunaan alat tersebut mulai digunakan sebulan terakhir sebagai bentuk tanggung jawab ponpes terhadap kesehatan para santri.

"Ponpes kami merasa berkepentingan untuk menggunakan GeNose, karena berangkat dari rasa tanggungjawab terhadap kesehatan para santri," kata Gus Anam, sapaannya kepada wartawan, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Tarif Tes GeNose di Bandara YIA Kulon Progo Lebih Murah Ketimbang Rapid Antigen

Menurut Gus Anam, deteksi dini Covid-19 menjadi penting, karena di ponpes tersebut terdapat sekitar 2.400 santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Maka untuk mengantisipasi itu ponpes mengadakan GeNose untuk deteksi siapa-siapa yang terpapar Covid-19, sehingga bisa ditangani dengan cepat," ujar Gus Anam.

Alat tersebut, kata Gus Anam, digunakan bagi santri yang akan kembali ke ponpes setelah pulang ke kampung halamannya.

"Kalau ada santri yang habis pulang, seperti kemarin karena ada kepentingan keluarga, kita tes dulu sebelum masuk asrama," ujar Gus Anam.

Baca juga: Mulai 20 Maret 2021, Tarif GeNose C19 di Stasiun Naik Jadi Rp 30.000

Selain itu alat tersebut juga akan digunakan para santri dalam menghadapi ujian sekolah.

Di ponpes tersebut terdapat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Ma'had Aly atau setingkat perguruan tinggi.

Salah seorang santri, Nurul Fatimah (15) mengaku, awalnya sempat takut menggunakan GeNose.

"Awalnya deg-degan, alhamduliah hasilnya negatif, senang rasanya," ujar siswi kelas 1 SMA ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Regional
Sejarah Kabupaten Semarang

Sejarah Kabupaten Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com