Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Ngloram Blora Segera Beroperasi, Kades: Ada Warga Dapat Ganti Untung Rp 3,5 M

Kompas.com - 21/03/2021, 11:38 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Bandara Ngloram yang terletak di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, akan kembali beroperasi pada tahun ini.

Dengan beroperasinya bandara yang terletak di ujung timur Provinsi Jawa Tengah, terdapat sejumlah warga yang mendapatkan lahannya dijadikan proyek untuk perluasan bandara.

Kepala Desa Ngloram, Diro Beni Susanto menyebut saat ini ada sekitar 28 KK (Kepala Keluarga) yang lahannya sudah digunakan untuk proyek bandara.

"Kemarin tahap pertama itu 23 KK termasuk 6 KK dari Desa Kapuan, tapi buminya Ngloram. Ditambah kemarin ada 5 KK," ucap Diro Beni saat ditemui Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).

Baca juga: Sambangi Citilink, Bupati Blora Minta Penerbangan Ngloram-Halim Dibuka Sebelum Lebaran

Dari total 28 KK yang lahannya terdampak proyek bandara, Diro menyebut ada warga yang mendapatkan ganti untung sebesar Rp 3,5 miliar.

"Kemarin itu ada warga Kapuan yang menerima Rp 3,5 miliar untuk satu orang. (kalau warga) Ngloram tertinggi Rp 1,1 miliar," katanya.

Sementara itu, ada juga warga yang mendapatkan ganti untung sekitar Rp 5 juta karena lahannya yang terkena dampak hanya sekitar 11 meter.

Baca juga: Cerita Desa Miliarder Kuningan, Lebih dari 20 Orang Beli Motor Baru Setiap Harinya

Menurut Diro, ganti untung yang didapatkan warga terkait proyek tersebut nilainya mencapai Rp 480.000 per meternya.

"Per meter awalnya yang pemkab itu Rp 280.000 yang belum masuk pemukiman, kalau yang masuk pemukiman itu Rp 480.000 per meter, tapi kemarin difasilitasi provinsi itu yang sawah saja sudah dihargai Rp 430.000 per meter," terangnya.

Padahal sebelum ada rencana pengoperasian Bandara Ngloram, lahan warga yang ada di sekitar bandara tersebut hampir tidak ada harganya.

"Ya bejane ngono mau lho mas. Dulunya ya kadang didol kadang ora payu, didol musiman kadang yo ora payu," terangnya pakai bahasa Jawa.

Baca juga: Beroperasi Tahun Ini, Bandara Ngloram Blora Jadi Pengumpan Tujuan Semarang hingga Jakarta

Kaya mendadak akibat proyek bandara,  kades imbau warga tak foya-foya

Untuk itu, Diro Beni mengimbau kepada warga yang lahannya terdampak perluasan bandara, untuk tidak hidup berfoya-foya.

"Masyarakat saya kan memang petani ya, nek beralih profesi ya mungkin saja bisa, sing penting ora dienggo foya-foya," ujarnya.

Perlu diketahui, Pemerintah Kabupaten Blora berencana akan mengaktifkan Bandara Ngloram yang telah mangkrak bertahun-tahun.

Diharapkan bandara tersebut dapat beroperasi pada tahun ini. Sejumlah maskapai penerbangan seperti Citilink telah melihat-lihat progres pembangunan bandara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com