Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Desa Miliarder Kuningan, Lebih dari 20 Orang Beli Motor Baru Setiap Harinya

Kompas.com - 22/02/2021, 11:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, netizen dibikin heboh oleh aksi borong mobil yang dilakukan warga desa di Tuban, Jawa Timur.

Warga desa tersebut mendadak jadi miliarder lantaran memperoleh uang pembebasan lahan dari PT Pertamina.

Nantinya, tanah mereka akan dipakai untuk pembangunan proyek kilang minyak new grass root refinery.

Baca juga: Selain di Tuban, Desa Miliarder Juga Ada di Kuningan, Warganya Borong 300 Mobil dan Motor


Ternyata, desa miliarder tak cuma ada di Tuban.

Warga di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, punya cerita serupa.

Tanah mereka juga terdampak pembangunan proyek, yakni Waduk Kuningan.

Pembangunan mega proyek yang termasuk dalam program nasional itu berlangsung sejak 2013.

Saat ini, fisik bangunan telah selesai, dan tinggal menyisakan pembebasan lahan yang mencapai 3 persen.

Baca juga: Cerita Lain Miliarder Tuban, Merasa Rugi meski Dapat Rp 4 Miliar

Dapat uang hingga miliaran Rupiah

Ilustrasi uangSHUTTERSTOCK Ilustrasi uang

Menurut penuturan Kepala Desa (Kades) Kawungsari Kusto, sejumlah warga di desanya memperoleh duit hingga miliaran Rupiah.

“Kemarin ada pencairan sekitar 179 bidang tanah yang dibebaskan dengan nilai rupiah mencapai sekitar Rp 134 miliar,” terangnya kepada Kompas.com, Minggu (21/2/2021).

Hampir serupa dengan kisah desa miliarder Tuban, saat sebagian warga di Desa Kawungsari, Kuningan, menerima uang pembebasan lahan, mereka langsung membelanjakannya untuk membeli kendaraan.

Kusto mengatakan setiap harinya ada lebih dari 20 orang yang membeli motor baru.

Jika ditotal, motor dan mobil yang dibeli warganya sudah mencapai 300 unit.

Baca juga: Cerita di Balik Warga Desa Borong Mobil, Ternyata Sempat Menolak Tanahnya Dijual untuk Kilang Minyak

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com