Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hanguskan Kantor Partai Berkarya di Ambon, 2 Warga Cidera

Kompas.com - 14/03/2021, 19:42 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kantor DPW Partai Berkarya Provinsi Maluku terbakar dalam insiden kebakaran yang terjadi di kawasan Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Minggu (14/3/2021) sore.

Selain kantor partai, kebakaran yang terjadi pukul 16.30 WIT itu juga menghangsukan sebuah bangunan rumah makan, empat toko dan warung kelontong milik warga.

"Jadi yang terbakar itu ada empat toko, rumah makan, warung batagor dan juga kantor DPW Partai Berkarya Maluku," kata Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon, Ipda Isack Leatemia kepada Kompas.com, Minggu malam.

Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Namun, dua karyawan rumah makan mengalami pembengkakan dan kesakitan di kaki mereka setelah memilih melompat dari lantai dua rumah makan.

Baca juga: Viral, Kades Ini Digeruduk Gegara Mati Lampu Jelang Ikatan Cinta, Ini Ceritanya

Kedua karyawan rumah makan yang memilih melompat saat kebakaran terjadi itu yakni Heru Fernando (30) dan Taufik Mahmud (24).

Menurut Isack, kedua korban memilih melompat karena tidak bisa lagi turun lewat tangga lantaran kobaran api terus membesar dan menjalar di lantai dua bangunan itu.

"Jadi, kedua karyawan ini terjebak sehingga mereka keluar lewat jendela dan melompat, sehingga kaki mereka terkilir," kata dia.

Api baru dapat dipadamkan satu jam setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Ambon dikerahkan ke lokasi kejadian.

Sejumlah saksi mata yang ditemukan Kompas.com di lokasi kejadian mengaku kebakaran pertama kali terjadi di sebuah bangunan rumah makan di kawasan itu. 

"Api pertama kali muncul itu dari lantai dua rumah makan, lalu merembet ke seluruh bangunan dan ke bangunan lain," kata Hasna, yang berjualan hanya 10 meter dari lokasi kejadian. 

Hasna mengaku, saat kebakaran terjadi, karyawan rumah makan langsung lari kocar-kacir sambil berteriak minta tolong. 

 

Beberapa saat kemudian warga berdatangan ke lokasi kebakaran untuk mendamkan api secara seadanya. 

"Panik tadi semua lari keluar karena apinya terus membesar," ujar dia. 

Senada dengan Hasna, Ahmad salah seorang saksi lainnya mengaku sempat melihat kepulan asap hitam dari lantai dua rumah makan tersebut. 

"Itu apinya di lantai dua, lalu menjalar ke seluruh bangunan," kata dia. 

Ahmad mengaku, saat itu dia langsung segera menghubungi pemadam kebakaran untuk datang ke lokasi itu. 

"Saya yang hubungi pemadam kebakaran karena saya lihat apinya terus membesar," ujar dia. 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pemerintah Kota Ambon, Edwin Pattikawa yang ditemui di lokasi kejadian mengaku pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran tersebut. 

"Bisa saja karena arus pendek, ledakan dan sebagainya itu bisa saja tapi kita belum bisa memastikannya," kata Edwin. 

Dia menambahkan, saat kebakaran, api dengan cepat merembet ke bangunan lain karena bangunan yang terbakar terbuat umumnya dari bahan yang yang mudah terbakar seperti kayu. 

Baca juga: Sudah 2 Kali Divaksin, Wagub NTB Positif Covid-19, Begini Kondisinya

"Untuk laporan sementara ini ada tiga bangunan yang terbakar ya," kata dia. 

Akibat kebakaran itu arus lalu lintas di jalan Sultan Babullah sempat macet total.

Polisi akhirnya menutup ruas jalan tersebut dan mengalihkan kendaraan yang terjebak ke jalan lainnya. 

Adapun kerugian dari kebakaran itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com