Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Wisata Bersama-sama, Klub Senam di Tasikmalaya Jadi Klaster Covid-19

Kompas.com - 12/03/2021, 17:44 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebuah klub senam di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi klaster persebaran Covid-19.

Dari klaster senam ini, terdapat 47 orang yang positif Covid-19.

Kejadian ini bermula saat seorang anggota mereka mengalami anosmia (hilangnya kemampuan penciuman).

Itu terjadi usai dia mengikuti kegiatan berwisata bersama klub senamnya.

Pada 14 Februari 2021 lalu, klub senam ini melangsungkan perayaan ulang tahun di obyek wisata di kawasan Gunung Papandayan, Garut.

Acara diikuti oleh 40 anggota kub senam.

Mereka berangkat menggunakan satu bus, dua mobil pribadi, dan satu sepeda motor.

Di acara tersebut, terdapat juga klub senam dari Kota Bandung.

Baca juga: Kronologi Munculnya Klaster Senam Tasikmalaya, Berawal Acara Ultah Klub di Papandayan Garut

Alami anosmia

Ilustrasi anosmia, kehilangan penciumanSHUTTERSTOCK/VIALANTSIN Ilustrasi anosmia, kehilangan penciuman

Seorang anggota klub senam asal Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami anosmia itu kemudian memeriksakan diri ke Puskesmas Puspahiang pada 27 Februari 2021.

Dari data pemeriksaan, pasien tersebut ternyata sudah dua hari kehilangan kemampuan penciuman.

"Saat itu langsung dilakukan tracing dan mendapati sampai sekarang seluruhnya 47 orang positif Covid-19," jelas Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Konvoi Belasan Ambulans Jemput 47 Warga Positif Covid-19 Klaster Senam Tasikmalaya

 

Isolasi terpusat

Belasan ambulans konvoi menjemput puluhan warga terpapar Covid-19 dari klaster senam Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (11/3/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Belasan ambulans konvoi menjemput puluhan warga terpapar Covid-19 dari klaster senam Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (11/3/2021).

Nuraedidin yang juga menjabat sebagai Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya ini mengatakan para pasien positif dari klaster senam tersebut itu kini telah berada di tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Kemenag, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Kamis (11/3/2021), mereka dibawa oleh belasan ambulans dari rumah masing-masing menuju tempat isolasi.

Setibanya di Asrama Haji, para pasien positif Covid-19 itu langsung menjalani pemeriksaan awal untuk memastikan kondisinya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi menyampaikan dari jumlah tersebut, ada tiga orang yang dipulangkan guna menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Jadi yang di Asrama Haji sekarang ada 44 orang yang menjalani isolasi terpusat. Tadi sesuai hasil pemeriksaan awal ada 3 orang yang bisa melanjutkan isolasi mandiri di rumahnya karena kondisinya tinggal penyembuhan saja," ungkapnya.

Baca juga: Soal Klaster Senam, Wabup Tasikmalaya: Seharusnya Bisa Dicegah RT

Atang menuturkan sebelum menyebar menjadi 47 orang, klaster senam di Kabupaten Tasikmalaya ini awalnya menjangkiti 21 orang.

"Sebelumnya jumlah yang terpapar dari anggota sebuah sanggar senam tersebut hanya 21 orang dan diisolasi mandiri. Namun, saat hasil swab terakhir menjadi bertambah dan menular, makanya kita jemput untuk dilakukan isolasi terpusat supaya tak menyebar lagi,” tandasnya.

Respon Wakil Bupati Tasikmalaya

Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Rhamdani Sagara, adalah pejabat daerah yang dikenal dengan masa jabatannya paling singkat 42 hari sedang akan berjamaah sholat subuh di salahsatu masjid bersama masyarakat, Senin (8/3/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Rhamdani Sagara, adalah pejabat daerah yang dikenal dengan masa jabatannya paling singkat 42 hari sedang akan berjamaah sholat subuh di salahsatu masjid bersama masyarakat, Senin (8/3/2021).

Menyoal munculnya klaster senam di wilayahnya, Wakil Bupati Tasikmalaya Dheni Rhamdani Sagara memerintahkan Satgas Covid-19 Kecamatan Puspahiang agar lebih menggiatkan pengawasan terhadap aktivitas warga.

Kata Dheni, untuk mencegah timbulnya kerumunan, satgas semestinya membuat pos terpadu hingga tingkat rukun tetangga (RT).

Baca juga: Sanggar Senam Jadi Klaster Covid-19, Ambulans Sampai Bolak-balik Jemput Pasien Positif

"Seharusnya memang keberangkatan itu (rombongan klub senam ke Garut) bisa dicegah oleh RT/RW. Lebih dari 20 orang kan tidak boleh," ucapnya.

Ia juga meminta seluruh aparat di masing-masing wilayah meningkatkan kesiagaan dalam penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Farid Assifa, Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com