Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Munculnya Klaster Senam Tasikmalaya, Berawal Acara Ultah Klub di Papandayan Garut

Kompas.com - 12/03/2021, 13:20 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kemunculan klaster senam di Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, berawal setelah puluhan anggotanya mengadakan acara ulang tahun klub senam di Obyek Wisata Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, pada 14 Februari 2021.

Salah satu anggota rombongan klub senam tersebut mulai mengalami hilang penciuman (anosmia) seusai pulang berwisata. Hal itu pertama kali diketahui saat ia memeriksakan diri ke Puskesmas Puspahiang pada 27 Februari 2021.

Pasca-pemeriksaan itu, petugas akhirnya mendapati bahwa 47 orang anggota senam positif Covid-19. Mereka kemudian dijemput dengan belasan ambulans dari rumahnya masing-masing untuk dibawa ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Kemenag, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (11/3/2021).

"Iya, kronologi awalnya rombongan klub senam itu ada riwayat pergi secara rombongan untuk ultah klubnya di Gunung Papandayan, Garut. Setelah melakukan tracing, diketahui sampai 47 orang positif setelah sebelumnya salah satu anggotanya memeriksakan diri ke Puskesmas Puspahiang," jelas Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Konvoi Belasan Ambulans Jemput 47 Warga Positif Covid-19 Klaster Senam Tasikmalaya

Nuraedidin yang juga menjabat sebagai Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya itu pun menyebutkan, sesuai data dari tim medis, pasien awal klaster itu ternyata telah dua hari mengalami kehilangan indra penciuman.

"Saat itu langsung dilakukan tracing dan mendapati sampai sekarang seluruhnya 47 orang positif Covid-19," tambahnya.

Pasien pertama itu diketahui sempat mengikuti kegiatan ke Gunung Papandayan Garut bersama peserta klub senam yang berjumlah 40 orang. 

Mereka berangkat menggunakan satu bus, dua mobil pribadi, dan satu sepeda motor. 

Di lokasi selama acara berlangsung kegiatan klub senam tersebut, terdapat juga klub senam dari Kota Bandung.

"Saat berangkat ke Garut itu pakai bus rombongan," ungkapnya.

47 anggota klub senam positif Covid-19

Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, hingga saat ini terdapat 47 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster klub senam di Kecamatan Puspahiang.

Sebanyak 44 orang menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Kecamatan Singaparna, sedangkan tiga orang dinilai sudah melewati masa isolasi.

Sebelumnya, sebanyak 47 warga positif Covid-19 klaster sebuah sanggar senam di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, dijemput konvoi belasan ambulans di rumahnya masing-masing pada Kamis (11/3/2021).

Para pasien langsung ditempatkan untuk menjalani perawatan medis di ruang isolasi darurat bangunan asrama haji Kemenag di Bojong Koneng, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. 

Mereka selama ini adalah anggota kelompok klaster senam di Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, yang sebelumnya diketahui sempat berwisata ke Obyek Wisata Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat.

"Sebelumnya jumlah yang terpapar dari anggota sebuah sanggar senam tersebut hanya 21 orang dan diisolasi mandiri. Namun, saat hasil swab terakhir menjadi bertambah dan menular, makanya kita jemput untuk dilakukan isolasi terpusat supaya tak menyebar lagi di ruang isolasi darurat asrama haji Singaparna," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, kepada wartawan, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Muncul Klaster Senam Tasikmalaya, Sempat Berwisata dan 47 Orang Positif Covid-19, Dijemput 15 Ambulans

Atang menambahkan, puluhan ambulans tersebut bolak-balik menjemput ke masing-masing rumah pasien, apalagi jarak yang cukup jauh dari pusat perkotaan ke wilayah Puspahiang.

Pihaknya pun tak menutup kemungkinan, berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan lagi, jumlah klaster senam yang terpapar masih bisa bertambah lagi.

“Jadi 47 orang jumlah yang positif dari sebagian hasil tracing yang di-swab. Mungkin ada penambahan, jadi mungkin saja nantinya bakal ada penambahan. Itu hasil tracing yang anggota klub senam dan keluarganya. Yang di-swab sudah banyak,” tambah Atang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com