Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Cari Tahu Kedudukan Candi Borobudur di Agama Buddha, Ini Hasilnya

Kompas.com - 18/02/2021, 08:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan Candi Borobudur bukan termasuk pusat atau tempat ibadah umat Buddha dunia.

Namun candi yang ada di Kabupaten Magelang ini terbuka untuk kegiatan maupun ritual-ritual umat Buddha baik lokal maupun dari luar negeri.

“Bukan pusat (ibadah) karena tadi sudah mendengarkan penjelasan dari Bhante Sri Pannavaro Mahathera bahwa yang resmi menjadi pusat peribadatan ada empat, dan bukan termasuk Borobudur. Tetapi memang ada event-event besar yang nanti kita harapkan itu diberi keleluasaan yang lebih luas untuk umat Buddha terutama dari luar negeri untuk bisa menjalani upacara-upacara ritual yang selama ini sudah berlangsung di Borobudur,” kata Muhadjir kepada wartawan di Bukit Dagi Borobudur, Rabu (17/2/2021). 

Baca juga: Menko PMK Usulkan Situs Keagamaan di Candi Borobudur Direkonstruksi Ulang

Dikatakan, pemerintah pasti memberikan kelonggaran umat Buddha untuk melaksanakan ibadah karena Buddha termasuk agama resmi yang diakui di Indonesia.

Mereka menjadi bagian dari keanekaragaman keyakinan di negara ini.

Sejumlah wisatawan berada di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Rabu (28/10/2020). Memasuki musim libur panjang kali ini  wisatawan dari berbagai daerah mulai mengunjungi kawasan wisata candi Borobudur meskipun tidak diperbolehkan menaiki candi dan hanya dibatasi hanya 3.000 pengunjung per hari. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.ANIS EFIZUDIN Sejumlah wisatawan berada di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Rabu (28/10/2020). Memasuki musim libur panjang kali ini wisatawan dari berbagai daerah mulai mengunjungi kawasan wisata candi Borobudur meskipun tidak diperbolehkan menaiki candi dan hanya dibatasi hanya 3.000 pengunjung per hari. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.

Sebelum meninjau Bukit Dagi Borobudur, Muhadjir bertemu dengan tokoh agama Buddha, Banthe Sri Pannavaro Mahathera, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, Dirjen Bimmas Buddha, Direktur PT TWC  Edy Setijono dan pejabat daerah setempat.

Pada kedatangannya itu, Muhadjir ingin mengetahui kedudukan Candi Borobudur dalam konteks umat Buddha internasional.

Baca juga: Menag Jadikan Borobudur Rumah Ibadah Buddha Dunia, Ganjar: Ini Berita Menggembirakan

 

Muhadjir mengatakan telah mendapat penjelasan dari Banthe Sri Pannavaro Mahatera, Candi Borobudur bukan tempat suci yang tertulis di dalam kitab suci umat Buddha. 

”Tapi bahwa Borobudur ini adalah salah satu tempat yang sangat dihormati oleh umat Buddha secara dunia itu, iya,” tutur Muhadjir. 

 

Ke depan, kegiatan keagamaan di candi ini akan ditingkatkan dengan cara yang lebih baik dan memberi peluang umat Buddha dari seluruh dunia untuk datang.

Tokoh agama Buddha Bhante Sri Pannavaro Mahathera menjelaskan, empat tempat suci yang disebut kitab suci adalah itu tempat Buddha Gautama dilahirkan di Lumbini (Taman Lumbini) Nepal, tempat Buddha Gautama mencapai pencerahan di Bodh Gaya India, tempat Buddha Gautama memberikan khotbah pertama di Sarnath, dan tempat Buddha Gautama meninggal di Kusinara.

”Saya tidak menyamakan hanya untuk memudahkan, mengerti kalau umat Buddha mau ibadah umrah ya keempat tersebut,” ujarnya. 

Baca juga: Wapres Minta Balai Ekonomi Desa ala Borobudur Bisa Direplikasi ke Daerah Lain

Walau demikian, meskipun tidak ditulis dalam kitab suci, Candi Borobudur merupakan tempat yang sangat dihormati, disucikan oleh umat Buddha karena unik tidak ada duanya di duni

Ia pun berharap upacara keagamaan yang secara insidental dilaksanakan di Borobudur, seperti waisak, asadha dan acara-acara lainnya diberi kemudahan, terutama bagi masyarakat umat Buddha ASEAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com