Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Berwarna Merah yang Membuat Geger Warga Pekalongan...

Kompas.com - 07/02/2021, 06:15 WIB
Ari Himawan Sarono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Polsek Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengungkap penyebab warna merah pada air banjir di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan.

Dari hasil penelusuran, warna merah pada air karena pewarna batik.

"Obat batik berwarna merah ini ditemukan di sekitar lokasi banjir. Di mana juragan-juragan batik sudah membungkus obat batik, namun karena banjir mereka tidak mengontrol karena tidak berproduksi. Obat batiknya terbawa banjir," kata Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Geger, Air Banjir di Pekalongan Berwarna Merah

Polisi menyita satu kilogram pewarna batik di dalam plastik yang sudah sobek dan isinya sebagian sudah habis. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi.

"Kami memeriksa sejumlah warga, lurah untuk mengetahui asal muasal kejadian," tambah dia.

Banjir air berwarna merah di Kelurahan Jenggot berlangsung hanya dalam hitungan jam.

Polisi dari Polsek Pekalongan Selatan Polres Pekalongan Kota Jawa Tengah menunjukkan obat batik yang menjadi penyebab air berwarna merah.Kompas.com/Ari Himawan Polisi dari Polsek Pekalongan Selatan Polres Pekalongan Kota Jawa Tengah menunjukkan obat batik yang menjadi penyebab air berwarna merah.

 

Kini banjir tak lagi terlihat karena sudah surut.

Baca juga: Banjir di Pekalongan Berwarna Merah, Ternyata dari Pewarna Batik yang Sengaja Dibuang

Sebelumnya diberitakan, warga Kelurahan Jenggot, Kota Pekalongan, digegerkan dengan air banjir berwarna merah.

 

Lurah Jenggot Taibin mengatakan, berdasarkan informasi, air banjir yang berwarna merah diduga karena ada warga yang sengaja membuang bahan pewarna batik.

"Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik. Karena sejak kemarin wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktivitas produksi jadi tidak ada limbah Apalagi hari ini hujan sejak malam," tuturnya.

Taibin mengaku sampai saat ini belum mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut.

"Saya dapat info itu obat sisa yang dibuang. Saya sedang cari informasi siapa pelakunya," ungkap Taibin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com