Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Seorang Remaja Tertusuk Keris Saat Ikuti Ritual Napak Pertiwi di Bali

Kompas.com - 06/02/2021, 18:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kisah tragis dialami seorang remaja berinisial GNEP (16) di Denpasar, Bali, Kamis (4/2/2021).

GNEP tewas setelah tertusuk keris saat menari tarian rangda di acara ritual Napak Pertiwi di sebuah rumah di Jalan Sutomo, Banjar Blong Gede, Pemecutan Kaja.

"Karena gamelan riuh biasa bunyinya pas kena (tertusuk-red) dianggap tidak apa-apa. Namun korban kemudian tersungkur, lalu saat ditolong oleh tukang gamel dan diperiksa ternyata ada darahnya," kata Kelian Dinas (kepala) Banjar Blong Gede, I Made Rispong Artha Sudanegara.

Baca juga: Sederet Cerita Warga Pekalongan Saat Terendam Banjir Berwarna Merah

 

Terjadi saat korban diduga kerasukan

Rispong menjelaskan, ritual Napak Pertiwi diikuti lebih kurang 30 orang. Saat ritual tersebut berlangsung, korban mengalami kerauhan atau kesurupan.

Dan saat itu peserta lain yang memegang keris menusuk tubuh korban.

"Pesertanya itu sekitar 30 orang, ritualnya namanya Napak Pertiwi," katanya ditemui di Bale Banjar Blong Gede, Jumat (5/2/2021).

Baca juga: Remaja di Bali Tewas Tertusuk Keris saat Menari Rangda dalam Ritual Napak Pertiwi

Namun, tiba-tiba tubuh korban tersungkur dan ada darah keluar. Korban segera dilarikan ke RSUD Wangaya, Denpasar.

Diduga lukanya terlalu parah, nyawanya tak dapat diselamatkan.

"Pesertanya itu sekitar 30 orang, ritualnya namanya Napak Pertiwi," katanya ditemui di Bale Banjar Blong Gede, Jumat (5/2/2021).

 

Tanggapan polisi

Kepala Polresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan di Mapolresta Denpasar, Sabtu (6/2/2021).Kompas.com/ Imam Rosidin Kepala Polresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan di Mapolresta Denpasar, Sabtu (6/2/2021).

Sementara itu, saat dikonfirmasi kejadian itu, polisi mengaku belum mendapat laporan dari pihak keluarga korban.

Namun demikian pihaknya masih mengkaji apakah ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut. Sebab, peristiwa tersebut terjadi dalam rangkaian upacara adat.

Baca juga: Soal Isu Kudeta, DPD Demokrat Bali: Partai Ini Seksi Jadi Kendaraan Politik

"Itu masih kita dalami, laporan tak ada dari korban. Kami polisi terap mendalami apakah ada unsur kesengajaan kita kan di Bali ada adat istiadat, kita lakukan pendalaman," kata Kepala Polresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan di Mapolresta Denpasar, Sabtu (6/2/2021).

(Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com