Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mahasiswa Nyalakan Strobo dan Ngaku Anggota untuk Minta Jalan, Polisi: Mencoreng Nama Baik Kepolisian

Kompas.com - 04/02/2021, 09:00 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kasat Lantas Kota Metro AKP Winnani Roniyus Putri mengatakan, perbuatan lima mahasiswa yang menyalakan strobo dan mengaku sebagai polisi agar diberi jalan oleh pengendara sangat tidak patut dilakukan.

Ia menilai, apa yang dilakukan kelima mahasiswa itu bisa merusak citra kepolisian di mata masyarakat.

“Hal ini bisa mencoreng nama baik kepolisian di masyarakat,” kata Winanni.

Baca juga: Heboh Video 5 Mahasiswa Lampung Nyalakan Strobo dan Ngaku Anggota untuk Minta Jalan, Ini Kata Polisi

Usai video kelima mahasiswa itu viral, pihaknya pun sudah memanggil mereka untuk didata.

Mereka juga sudah membuat surat pernyataan jika tidak melakukan perbuatannya lagi yang direkam dan disebarkan di media sosial.

“Sudah dipanggil untuk membuat pernyataan,” kata Kapolres Kota Metro AKBP Retno Prihawati.

Baca juga: Mahasiswa yang Viral Menggunakan Strobo Juga Mengejek Gerakan 3M

 

Viral di media sosial

Ilustrasi media sosialKOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi media sosial

Aksi lima mahasiswa yang menyalakan strobo dan mengaku polisi agar diberi jalan oleh pengedara viral di media sosial.

Diketahui, kelimanya mahasiswa itu merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Lampung.

Hal itu terlihat dari kelimanya mengenakan almamater berwarna hijau dengan emblem salah satu perguruan tinggi negeri di Lampung di lengan kiri.

Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ini Peran Setiap Pelaku Saat Beraksi

Video itu viral setelah diunggah di akun Instagram @maklambeturah pada Rabu (3/2/2021) siang.

Dalam video berdurasi 33 detik itu disebutkan lokasi berada di Kota Metro Lampung pada Senin (1/2/2021).

Satu orang mahasiswa yang duduk di samping kursi pengemudi mengumumkan melalui pengeras suara bahwa mobil mereka adalah kendaraan aparat kepolisian Kota Metro.

"Harap menepi ke sebelah kiri, diulangi, harap menepi, harap menepi, kami dari Reserse Kriminal Polres Metro, harap menepi ke sebelah kiri," kata satu mahasiswa itu.

Baca juga: Viral Video 5 Mahasiswa Prank Nyalakan Strobo, Mengaku Resmob dan Takuti Pengguna Jalan

Ejek gerakan 3M

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Ternyata, tak hanya itu. Lima mahasiswa ini juga mengejek gerakan 3M atau mencuci tanga, memakai masker, dan menjagajarak.

3M merupakan gerakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19.

Dalam video yang beredar di media sosial, salah satu mahasiswa yang berada di kursi penumpang sebelah kiri berbicara melalui pengeras suara di dalam mobil.

Kata-kata yang tidak patut mengenai 3M keluar dari mulut mahasiswa itu.

Baca juga: Kronologi Video Viral Petugas Perbaikan ATM Dikeroyok 3 Pria karena Tak Bayar Uang Parkir

Hal itu diucapkan saat melintas di lokasi yang diduga permukiman warga.

Salah satu mahasiswa di video itu menyebutkan bahwa permukiman itu di daerah Way Seputih, Kecamatan Metro Pusat, Lampung.

“Untuk para warga Way Seputih, mohon menjaga 3M, menjaga jarak (dan) memakan boti,” kata salah satu mahasiswa yang memegang mik strobo.

Kata boti yang diucapkan mahasiswa itu adalah kata slang untuk menyebut obat dengan konotasi negatif dan berhubungan dengan narkoba.

Baca juga: Kronologi Video Viral Polisi Diserempet Sopir Minibus, Hindari Operasi Yustisi

Meminta maaf

Ilustrasi minta maafWebma Ilustrasi minta maaf

Setelah videonya viral, kelima mahasiswa ini pun dipanggil polisi.

Kepada polisi, salah satu mahasiswi yang ada di dalam video itu berinisial F, meminta maaf.

“Saya F, mewakili teman saya berlima di sini ingin meminta maaf pada Senin, 1 Februari 2021, yaitu kesalahan yang tidak pantas, menggunakan strobo untuk pentingan pribadi. Dan di satu video itu disebut satu hal yang tidak pantas didengar dan diviralkan,” kata F.

Mahasiswi itu juga mengaku bahwa dia sudah membuat surat pernyataan dengan pihak kepolisian.

“Kami meminta maaf kepada pihak-pihak yang disebutkan di video tersebut. Dengan surat pernyataan ini kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut,” kata F.

Baca juga: Cerita di Balik 2 Penumpang Sriwijaya Air Pakai Indentitas Orang Lain, Ingin Cari Kerja ke Pontianak

 

(Penulis Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor Abba Gabrillin, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com