Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Suara Dentuman Misterius di Malang, BMKG Sebut Bukan dari Gempa dan Petir

Kompas.com - 03/02/2021, 10:15 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) memastikan bahwa suara dentuman yang terdengar di Malang bukan berasal dari getaran gempa bumi dan petir.

Sebab, alat deteksi milik BMKG tidak mendeteksi anomali aktivitas bumi dan petir.

"Sejauh ini rekaman tentang gempa bumi, rekaman seismek kami memang tidak ada anomali dari kemarin. Kalau dibilang dari getaran tanah, enggak juga karena rekaman sensor kami tidak mencatat," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Ma’muri melalui sambungan telepon, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Malang, Kaca Rumah Warga sampai Bergetar

Begitu juga dengan aktivitas petir. Pendeteksi petir yang dimiliki juga tidak mencatat adanya aktivitas petir yang berlebih hingga memicu suara dentuman.

"Terus yang kedua berkaitan dengan petir. Jadi kami juga punya alat lightning detector. Kami lihat di daerah Malang Raya juga clear, tidak ada aktivitas petir yang berlebihan. Dari dua itu kami simpulkan bahwa ini bukan karena getaran gempa bumi ataupun aktivitas petir," katanya.

Baca juga: Ramai soal Dentuman Misterius di Malang, Kalaksa BPBD: Saya Tak Mendengar atau Rasakan Apa Pun

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga mendengar suara dentuman dengan tempo yang hampir sama di Malang.

Suara itu terdengar pada Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu (3/2/2021) dini hari.

Suara itu tersebut menjadi misterius karena sumber suara masih belum ditemukan.

Kompas.com di Malang mendengar suara dentuman seperti letusan meriam. Suara itu terus terdengar pada dini hari, mulai pukul 00.00 hingga 1.30 WIB.

 

Suara itu terdengar dengan tempo yang lambat. Sekali berbunyi, berhenti, lalu berbunyi lagi dengan tempo yang hampir sama.

Terkadang terdengar dua kali suara dentuman yang hampir bersamaan.

Seorang staf di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB), Muhammad Anang Mustofa juga mendengar suara yang sama dari tempatnya tinggal di Tajinan, Kabupaten Malang.

Dia mendengar sejak Selasa malam pukul 23.00 WIB hingga keesokan harinya.

"Kaca-kaca rumahku sampai getar. Rasanya dekat banget dari rumah saya. Sekitar jam 7 tadi masih terdengar, tapi kaca sudah tidak getar lagi," katanya.

Mahasiswa di Universitas Negeri Malang, Dufan Dwi Wahyudi yang tinggal di Dau, Kabupaten Malang juga mendengar suara tersebut.

"Suaranya agak keras, suara dem sambil ada getaran. Kalau saya dengarnya jam setengah satu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com