DENPASAR, KOMPAS.com - Pantai Kuta yang merupakan ikon pariwisata Provinsi Bali terancam abrasi. Abrasi pantai paling parah disebut terjadi beberapa waktu terakhir.
"Sebenarnya setiap bulan ada abrasi saat air pasang. Namun purnama kemarin ini naiknya dua kali sampai menggerus lahan ini dengan adanya gelombang. Ya ini selama Ini paling parah," kata Ketua Satgas Pantai Desa Adat Kuta, Wayan Sirna dihubungi, Selasa (2/2/2021).
Baca juga: Ayah Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks: Saya Menyesal Sekali...
Wayan menjelaskan, abrasi di Pantai Kuta mulai terjadi pada Minggu (31/1/2021) malam.
Saat itu bertepatan dengan bulan purnama dan air pasang naik hingga ke jalan raya. Air pasang itu menggerus pasir di sepanjang Pantai Kuta.
Ia mengatakan, parahnya abrasi kali ini ditandai dengan pohon kelapa yang mulai tumbang di sejumlah titik di Pantai Kuta.
Wayan mencontohkan, jarak pepohonan hingga bibir pantai sepanjang 20 meter saat air pasang pada 2005.
Saat itu, pasir ditambahkan ke sepanjang Pantai Kuta karena reklamasi dilakukan.
Seiring berjalannya waktu jarak tersebut semakin terkikis. Belakangan, jarak itu menjadi lima meter.
Baca juga: Gubernur NTB dan Pejabat Berenang Bareng, Satpol PP Dalami Dugaan Pelanggaran Prokes
Beberapa hari terakhir, bibir pantai semakin dekat. Ombak pun membuat pepohonan di pinggir pantai tumbang.
"Sampai sekarang terkikis lagi, bahkan menambah abrasi, pada 2005 tak separah sekarang," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.