Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karawang 6 Minggu Berturut-turut Masuk Zona Merah, Jadi Sorotan Ridwan Kamil

Kompas.com - 25/01/2021, 15:58 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan level kewaspadaan daerah Covid-19. Hasilnya, terdapat enam daerah di Jawa Barat yang masuk wilayah berisiko tinggi atau zona merah.

Daerah itu antara lain, Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Bekasi dan Kota Bekasi.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku akan memberi atensi lebih untuk Kabupaten Karawang mengingat sudah enam pekan berturut-turut daerah itu masuk zona merah.

"Zona merah masih di enam wilayah dan Karawang masih tetap jadi ini minggu keenam berturut-turut. Ini akan menjadi perhatian kami," ucap Emil sesuai menghadiri rapat Satgas Penanggulangan Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Tegur Sekda dan Bupati Tasikmalaya: Turun ke Lapangan Beri Semangat, Bukan Hanya Rapat....

Akan ditinjau Ridwan Kamil pekan ini

Untuk itu, pada pertengahan pekan ini ia akan memantau langsung penanganan Covid-19 di Kabupaten Karawang untuk mencari sebab daerah itu masuk zona merah.

"Setelah kemarin dinas ke Kabupaten Tasik, kemungkinan pertengahan minggu Forkopimda akan ke Karawang untuk memastikan sebab zona merah yang sudah enam minggu berturut-turut," paparnya.

Emil juga melaporkan okupansi ruang bagi pasien Covid-19 di Jabar mencapai 70 persen. Persentase itu turun dari pekan sebelumnya yang menyentuh angka 80 persen.

"Okupansi ada di 70 persen setelah beberapa waktu lalu sempat di 80 persen. Berkat gedung baru dan kebijakan memindahkan pasien Covid bergejala ringan, maka okupansi rumah sakti ada di 70 persen. Lainnya konsisten, angka kematian renda 1,2 persen," paparnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Beri Contoh Sekda dan Bupati Tasikmalaya Turun ke Lapangan, Bagi-bagi Masker ke Pasar hingga Gang Sempit

Emil juga menyatakan laporan kasus harian Covid-19 di Jabar yang diumumkan pemerintah pusat masih bercampur dengan kasus lama.

"Per hari ini masih bercampur apa yang diumumkan pemerintah pusat sebagiannya kasus lama. Tapi persentase kasus lamanya sudah menurun. Sementara itu minggu lalu dua per tiga yang dilaporkan adalah kasus lama karena masih bercampur tapi kasus lamanya relatif lebih sedikit," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com