BATAM, KOMPAS.com - Batik buatan Batam patut menjadi produk unggulan daerah dan layak untuk diekspor. Batiknya nyaman dipakai. Perlu dikemas secara menarik.
“Batik Batam sangat nyaman dipakai dan sangat layak dikemas sebagai batik unggulan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno saat mengunjungi Dewan Kerajian Nasional Daerah (Dekranasda) Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (23/1/2021).
Mengenakan batik asli Batam dengan motif sirih junjung warna biru muda, Sandiaga yakin produk yang dihasilkan pengrajin lokal bisa masuk pasar ekspor.
“Kemenparekraf akan mendukung penuh pengembangan Batik Batam ini,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya.
Ia mengapresiasi peran dan komitmen Dekranasda Batam yang selama ini mengakomodir serta melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kemenparekraf tengah menyiapkan program beli kreatif lokal. Mudah-mudahan program ini juga bisa menjadi tempat untuk pengembangan Batik Batam,” tutur Sandiaga.
Ketua Dekranasda Batam Marlin Agustina Rudi mengatakan, saat ini ada 20 pengrajin batik di Kota Batam. Ada 16 karya yang sudah memiliki hak intelektual.
Selain batik, lanjut Marlin, Dekranasda Batam juga membina pengrajin tenun, songket, dan lainnya.
“Salah satu lokasinya ada di Pulau Ngenang, Nongsa,” ujar Marlin.
Di pulau itu masyarakat juga diajari untuk membangun home stay agar para wisatawan yang datang bisa menginap di sana demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami harap Kemenparekraf bisa terus mendukung kami. Karena salah satu kendala kami adalah keterbatasan pendanaan dan promosi,” ucap Marlin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.